Kabar penemuan mayat tanpa identitas di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan sempat menghebohkan publik. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa jenazah tersebut adalah cadaver, bukan mayat biasa. Cadaver adalah jenazah yang diawetkan dan digunakan untuk kepentingan medis, seperti penelitian dan pendidikan. Lalu, berapa harga cadaver dan apa saja fungsinya? Mari kita telaah lebih dalam.
Perbedaan Mendasar: Cadaver vs Mayat
Perlu digarisbawahi, cadaver bukanlah sekadar mayat. Mayat adalah jenazah yang tidak dimanfaatkan untuk keperluan medis, sedangkan cadaver diproses dan diawetkan secara khusus untuk tujuan pendidikan dan penelitian kedokteran. Pengawetan cadaver bertujuan agar jenazah dapat bertahan lama dalam kondisi yang relatif baik, bahkan hingga lebih dari satu dekade. Proses ini meliputi pengawetan, pelestarian, dan preservasi.
Penggunaan cadaver tentu tidak sembarangan. Biasanya, jenazah yang dijadikan cadaver adalah mereka yang telah memberikan izin saat masih hidup, atau keluarga telah memberikan persetujuan. Ini penting untuk menghindari kontroversi, menghormati keluarga yang berduka, dan menjaga kepercayaan publik pada dunia medis.
Also Read
Harga Cadaver dan Larangan Jual Beli
Informasi yang beredar menyebutkan harga cadaver di Indonesia bervariasi, mulai dari 10 hingga 20 juta rupiah. Namun, perlu diingat bahwa Pasal 17 PP No.18 Tahun 1981 secara tegas melarang jual beli mayat manusia. Harga yang disebutkan kemungkinan merujuk pada biaya operasional pengawetan dan perawatan cadaver, bukan harga jenazah itu sendiri.
Fungsi Krusial Cadaver dalam Dunia Medis
Cadaver memiliki peran vital dalam berbagai aspek dunia medis. Berikut adalah beberapa fungsinya:
- Eksplorasi Anatomi Mendalam: Cadaver memungkinkan para praktisi kedokteran dan ilmuwan mempelajari struktur tubuh manusia secara mendalam dan detail. Hal ini krusial dalam menemukan terobosan baru di bidang kesehatan.
- Penelitian Penyakit dan Patologi: Cadaver menjadi media penting dalam penelitian berbagai penyakit dan patologi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan terapi dan pengobatan yang lebih efektif.
- Pengembangan Teknik Bedah Inovatif: Para ahli bedah menggunakan cadaver untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknik bedah inovatif. Mereka dapat mengukur efisiensi dan efektivitas teknik baru sebelum diimplementasikan pada pasien hidup.
- Pengembangan Simulasi Medis: Cadaver berperan penting dalam ilmu forensik dan pengembangan simulasi medis. Cadaver membantu memecahkan misteri kematian dan memberikan pengalaman belajar yang realistis bagi calon dokter.
Proses Mendapatkan Cadaver: Legal dan Etis
Di Indonesia, proses mendapatkan cadaver melalui dua jalur utama:
- Proses Toe-eigening: Jalur ini berlaku untuk jenazah tanpa identitas atau tanpa ahli waris, terutama di rumah sakit. Proses ini dilakukan secara legal dengan tetap memperhatikan aspek etika dan kemanusiaan.
- Proses Levering: Jalur ini dilakukan melalui hibah, wasiat, atau aspirasi cadaver. Artinya, seseorang saat masih hidup menghibahkan tubuhnya setelah meninggal untuk keperluan pendidikan kedokteran.
Kesimpulan
Cadaver bukan sekadar mayat. Ia adalah instrumen penting dalam dunia medis, yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas kesehatan manusia. Memahami fungsi dan etika penggunaan cadaver adalah langkah penting dalam menghargai dedikasi dunia medis dalam menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Kontroversi yang timbul terkait cadaver justru menjadi pengingat pentingnya transparansi, etika, dan komunikasi yang baik antara dunia medis dan masyarakat.