Siapa yang tak kenal Cak Imin? Sosok yang satu ini memang kerap menjadi sorotan di kancah politik Indonesia. Dikenal dengan gaya bicaranya yang lugas dan pembawaan yang santai, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, telah menorehkan jejak panjang dalam perjalanan politik bangsa. Yuk, kita bedah lebih dalam profil dan biodata tokoh yang satu ini!
Lahir dan Besar di Bumi Jombang, Berakar Kuat di Tradisi Pesantren
Lahir di Jombang, Jawa Timur, Cak Imin tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama dan tradisi pesantren. Ayahnya, Muhammad Iskandar, merupakan keturunan (dzurriyah) dari Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif. Tak heran jika pendidikan agama menjadi pondasi kuat dalam pembentukan karakternya.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang, kemudian berlanjut ke Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta. Di kota pelajar inilah, Cak Imin mulai menunjukkan ketertarikannya pada dunia sosial dan politik.
Also Read
Mengasah Kepemimpinan di Kampus, Aktif di Organisasi Mahasiswa
Cak Imin muda dikenal sebagai sosok yang aktif dan kritis. Ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada tahun 1992. Gelar magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia diraihnya pada tahun 2001.
Jiwa aktivisnya sudah terlihat sejak masa kuliah. Cak Imin bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan bahkan terpilih sebagai ketua cabang PMII Yogyakarta periode 1994-1997. Keterlibatannya dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) juga menjadi bukti kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan politik. Pengalaman organisasi ini menjadi bekal berharga dalam perjalanan kariernya di kemudian hari.
Merintis Karier Politik Bersama PKB, Menjadi Anggota DPR Termuda
Karier politik Cak Imin dimulai pada era Reformasi. Bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) lainnya, termasuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998. Ia didapuk menjadi sekretaris jenderal partai, sebuah amanah yang cukup besar mengingat usianya yang masih relatif muda.
Pada Pemilu 1999, Cak Imin berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari PKB. Tak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004. Prestasi ini terbilang luar biasa karena Cak Imin menjadi salah satu pimpinan termuda di lembaga legislatif saat itu. Kepercayaan ini kembali ia dapatkan pada periode 2004-2009, di mana ia kembali menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Fokus pada Isu Ketenagakerjaan
Kiprah Cak Imin tak berhenti di legislatif. Pada periode 2009-2014, ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam jabatan ini, Cak Imin fokus pada penanganan isu-isu ketenagakerjaan dan transmigrasi di Indonesia. Kebijakannya kala itu menjadi perhatian publik, dan tak sedikit yang memberikan apresiasi atas upayanya dalam menciptakan iklim kerja yang lebih baik.
Kembali Memimpin PKB, Membawa Partai Semakin Matang
Setelah masa jabatannya sebagai menteri berakhir, Cak Imin kembali ke panggung PKB. Pada tahun 2014, ia terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PKB. Di bawah kepemimpinannya, PKB semakin matang dan solid, berhasil menempatkan kader-kader terbaiknya dalam Kabinet Kerja Presiden RI, Joko Widodo periode 2014-2019.
Cak Imin: Sosok Politisi Berpengaruh dengan Akar Tradisi yang Kuat
Perjalanan karier Cak Imin menunjukkan bahwa ia adalah sosok politisi yang tak hanya berwawasan luas, tetapi juga memiliki akar tradisi yang kuat. Ia adalah kombinasi antara aktivis kampus yang kritis dan politisi yang matang. Pengalamannya di berbagai lini, mulai dari organisasi mahasiswa hingga pimpinan partai dan menteri, menjadikannya salah satu tokoh yang patut diperhitungkan dalam dinamika politik Indonesia. Cak Imin terus menjadi perhatian dan inspirasi bagi banyak orang, terutama kaum muda yang ingin berkiprah di kancah politik.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu yang ingin mengenal lebih dalam sosok Cak Imin!
