Cegukan, kondisi kontraksi tiba-tiba pada diafragma, memang seringkali dianggap sepele. Biasanya, cegukan muncul setelah makan terlalu cepat atau berlebihan. Namun, bagaimana jika cegukan tak kunjung berhenti dan malah mengganggu aktivitas sehari-hari? Tentu, hal ini membuat kita bertanya-tanya, apa penyebabnya?
Jangan khawatir, yuk kita bedah lebih dalam mengenai penyebab cegukan terus-menerus dan bagaimana cara mengatasinya.
Pemicu Umum Cegukan Berkepanjangan:
-
Sensasi Pedas yang Menggelitik: Makanan pedas, seperti cabai dan lada, ternyata bukan hanya bikin lidah terbakar, tapi juga dapat memicu cegukan. Sensasi pedas ini dapat mengiritasi saraf yang mengontrol diafragma, sehingga memicu kontraksi yang tak beraturan.
Also Read
-
Udara yang "Nyasar": Menelan terlalu banyak udara saat makan atau minum juga bisa jadi biang kerok. Udara yang terperangkap dalam perut dapat menekan diafragma dan memicu cegukan. Kebiasaan berbicara sambil makan juga dapat meningkatkan risiko menelan udara.
-
Emosi yang Memuncak: Saat kita menahan emosi, seperti kesal atau marah, diafragma seringkali ikut tegang. Perubahan kondisi diafragma yang tiba-tiba inilah yang dapat memicu terjadinya cegukan terus-menerus.
-
Dehidrasi, Masalah Sepele yang Berdampak: Kurangnya cairan dalam tubuh ternyata juga berperan dalam munculnya cegukan. Dehidrasi membuat proses pencernaan tidak optimal, sehingga makanan sulit terdorong dengan baik dan memicu ketidaknyamanan pada diafragma.
-
Gangguan Saraf Pusat: Cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem saraf pusat. Kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan kendali atas refleks cegukan, sehingga sulit berhenti. Jika kondisi ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter.
-
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Naiknya asam lambung ke kerongkongan pada penderita GERD juga bisa memicu cegukan. Iritasi pada kerongkongan akibat asam lambung dapat merangsang saraf yang berhubungan dengan diafragma.
-
Makan Terlalu Banyak: Mengisi perut secara berlebihan dapat menekan diafragma, memicu terjadinya kontraksi dan menghasilkan cegukan. Selain itu, kondisi perut yang terlalu penuh juga menghambat proses pencernaan.
Lebih dari Sekedar Kontraksi Diafragma:
Penting untuk diingat, cegukan bukan hanya sekadar kontraksi otot diafragma. Ada banyak faktor lain yang dapat memicunya, termasuk perubahan suhu mendadak, stres, bahkan beberapa jenis obat-obatan.
Kapan Harus Waspada?
Cegukan yang berlangsung sesekali biasanya tidak berbahaya. Namun, jika cegukan terus menerus selama lebih dari dua hari, disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau muntah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Ini bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Tips Mengatasi Cegukan:
Selain mengidentifikasi pemicunya, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dicoba untuk mengatasi cegukan:
- Menahan Napas: Coba tahan napas selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan.
- Minum Air Hangat: Minum air hangat secara perlahan bisa membantu menenangkan saraf yang memicu cegukan.
- Berkumur Air Garam: Berkumur air garam dapat membantu meredakan iritasi pada kerongkongan.
- Bernapas dalam kantong kertas: Cara ini akan meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah, yang dapat membantu menghentikan cegukan.
- Mencubit Hidung Sambil Menelan: Cubit hidung dan telan air secara perlahan.
Pencegahan Lebih Baik:
Untuk mencegah cegukan, coba beberapa tips berikut:
- Makan dengan perlahan dan tidak terburu-buru.
- Hindari makanan pedas dan bergas.
- Minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Kelola stres dan emosi dengan baik.
Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, cegukan yang mengganggu tidak lagi menjadi masalah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika cegukan terus berlanjut dan tidak membaik dengan cara-cara sederhana di atas.