Isu childfree kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Dipicu oleh pernyataan seorang influencer ternama, topik ini memancing berbagai reaksi, mulai dari dukungan hingga penolakan. Sebenarnya, apa itu childfree, dan bagaimana pandangan agama Islam mengenai pilihan ini? Mari kita telaah lebih dalam.
Childfree, secara sederhana, adalah keputusan yang diambil oleh pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis, adopsi, maupun cara lainnya. Pilihan ini didasari oleh berbagai alasan personal, bukan sekadar tren atau ikut-ikutan.
Mengapa Memilih Childfree?
Berbeda dengan pandangan umum yang menganggap memiliki anak sebagai tujuan utama pernikahan, pasangan childfree memiliki pertimbangan sendiri. Beberapa alasan umum mengapa seseorang atau pasangan memilih childfree antara lain:
Also Read
- Fokus pada Hubungan: Ada pasangan yang ingin mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayang hanya pada pasangan mereka, tanpa terbagi dengan kehadiran anak. Mereka percaya, keintiman dan koneksi dalam hubungan akan lebih terjaga tanpa kehadiran buah hati.
- Kondisi Kesehatan: Kondisi kesehatan tertentu bisa menjadi pertimbangan penting. Pasangan mungkin merasa khawatir jika tidak dapat memberikan perawatan yang maksimal baik bagi diri sendiri maupun anak.
- Pilihan Hidup Personal: Ada pula yang menganggap childfree sebagai pilihan hidup personal yang tidak perlu dijustifikasi. Mereka mungkin merasa tidak memiliki keinginan atau kesiapan untuk menjadi orang tua.
- Khawatir Kondisi Ekonomi: Meski ada ayat Al-Quran yang menentang alasan ekonomi sebagai pemicu childfree, beberapa pasangan tetap merasa ragu, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Hukum Childfree dalam Islam: Antara Boleh dan Tidak Boleh
Dalam Islam, memiliki keturunan merupakan salah satu tujuan pernikahan. Namun, bukan berarti setiap pasangan harus memiliki anak. Ulama memiliki pandangan yang beragam mengenai hukum childfree, tergantung pada alasan di baliknya.
Menurut Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI), KH Nur Hanan, childfree diperbolehkan jika ada alasan medis yang kuat. Misalnya, jika kehamilan berisiko tinggi membahayakan nyawa istri atau anak. Dalam kondisi ini, childfree bukan pilihan yang salah, justru merupakan bentuk menjaga keselamatan.
Namun, pandangan menjadi berbeda jika alasan childfree adalah karena takut miskin atau tidak mampu membiayai kehidupan anak. Al-Quran dengan tegas melarang tindakan membunuh anak karena takut kemiskinan. Hal ini juga berlaku bagi pasangan yang memilih childfree karena alasan ekonomi semata. Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya, termasuk anak-anak.
Perspektif Baru: Lebih dari Sekadar Pilihan
Perdebatan mengenai childfree seringkali hanya berkutat pada boleh atau tidak boleh. Padahal, isu ini lebih kompleks dari itu. Childfree adalah pilihan hidup yang personal, dan setiap pasangan memiliki hak untuk menentukan jalan hidup mereka.
Penting untuk diingat, tidak semua pasangan yang memilih childfree berarti tidak menyukai anak-anak. Ada yang menyayangi keponakan atau anak orang lain, namun tetap memilih tidak memiliki anak sendiri. Demikian pula, setiap keputusan memiliki konsekuensi, dan pasangan childfree juga harus siap dengan konsekuensi pilihan mereka.
Diskusi mengenai childfree seharusnya tidak menjadi ajang saling menghakimi. Alih-alih, mari berdiskusi dengan kepala dingin, saling menghormati perbedaan pilihan, dan memahami bahwa setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalani hidup dengan bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi sekitar.