Lagu "Dawai" yang dinyanyikan oleh Fadhilah Intan, soundtrack film "Air Mata di Ujung Sajadah", tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan tanpa alasan, lirik yang mendalam dan menyayat hati menjadi daya tarik utama lagu ini. Lebih dari 6,1 juta kali lagu ini telah diputar di kanal YouTube pribadi Fadhilah Intan, menandakan betapa banyak orang yang merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan.
Lagu yang dirilis pada 18 Agustus 2023 ini, merupakan hasil kolaborasi antara Hendro Djasmoro dan Albert Juwono sebagai penulis lirik, dengan Fadhilah Intan yang membawakannya dengan penuh penghayatan. "Dawai" bukan sekadar lagu cinta biasa, ia menawarkan gambaran kompleks tentang perasaan kecewa, terluka, dan dilema yang berkecamuk dalam diri seseorang.
Menyelami Makna di Balik Lirik "Dawai"
Lirik "Dawai" mengisahkan seorang perempuan yang tengah bergulat dengan berbagai permasalahan dalam hidupnya. Ia merasa hak-haknya direnggut, dan pernah mengalami pengkhianatan dalam hubungan yang telah lama terjalin. Keterpurukan ini tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga memunculkan kebimbangan yang mendalam.
Also Read
Rasa sedih, kecewa, dan terluka tergambar jelas dalam setiap bait lirik. Frasa seperti "Dawai yang telah lama kupetik, sumbang dan terus lirih berpekik" menggambarkan betapa hati perempuan tersebut telah lama menahan sakit yang mendalam. Ia merasa segala harapan dan doa yang dipanjatkan seolah tak berbalas, seperti yang diungkapkan dalam lirik "Doa yang pernah ku ucap, Surga tak menjawab."
Pilihan kata yang digunakan pun sangat kuat dan emosional. "Betapa sungguh tega oh hatimu, Mencuri yang digariskan untukku" merupakan representasi dari rasa sakit akibat pengkhianatan, seolah ada hak yang dirampas secara tidak adil. Dilema antara memaafkan atau terus hidup dengan keraguan juga menjadi tema sentral dalam lagu ini.
Lebih dari Sekadar Lagu: Refleksi Pengalaman Universal
Popularitas "Dawai" tidak hanya disebabkan oleh melodi yang enak didengar, tetapi juga karena liriknya yang sangat relevan dengan pengalaman banyak orang. Lagu ini mampu menangkap esensi dari perasaan terluka dan kecewa yang seringkali dialami manusia dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam hubungan percintaan, persahabatan, maupun keluarga.
"Dawai" menjadi cermin bagi mereka yang pernah merasakan pahitnya pengkhianatan, sulitnya mengikhlaskan, dan kebimbangan dalam mengambil keputusan. Ia menawarkan ruang bagi pendengarnya untuk merenung, merasakan, dan memproses emosi yang mungkin selama ini terpendam.
Keberhasilan lagu ini menjadi viral juga menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan manusia melalui kesamaan pengalaman emosional. "Dawai" menjadi pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi masa-masa sulit, dan bahwa ada orang lain di luar sana yang juga merasakan hal yang sama.
Bagi Anda yang tengah berjuang dengan luka batin, mungkin lagu "Dawai" ini bisa menjadi teman yang mengerti perasaan Anda. Melalui lirik yang jujur dan menyentuh, lagu ini dapat menjadi katarsis untuk melepaskan emosi dan menemukan kekuatan dalam diri sendiri.