Lagu "Daylight" dari Taylor Swift kembali menggema di platform TikTok, bukan hanya karena melodi yang catchy, tapi juga karena liriknya yang begitu mengena. Dirilis pada tahun 2019 dalam album Lover, lagu ini bukan sekadar tentang cinta, tapi sebuah perjalanan emosional dari keterpurukan menuju harapan baru. Cocok buat kamu yang lagi merasakan dinamika cinta yang naik-turun.
Perjalanan Cinta yang Berliku, Berakhir di "Daylight"
"Daylight" bukan lagu cinta yang cheesy. Taylor Swift membuka lagu ini dengan gambaran masa lalu yang kelam: "My love was as cruel as the cities I lived in." Penggalan lirik ini memberikan gambaran bahwa cinta yang pernah ia rasakan justru menyakitkan, sekeras kota-kota yang pernah ia tinggali. Ia juga mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan: "I wounded the good and I trusted the wicked." Pengakuan ini membuka kedalaman luka dan penyesalan yang dirasakan sang penyanyi.
Namun, di tengah kegelapan itu, hadir secercah harapan. Pertemuan dengan sosok baru mengubah segalanya. Kalimat "And now I see daylight, I only see daylight" menjadi anthem kebangkitan. Cahaya siang (daylight) menjadi simbol dari cinta yang baru, yang membawa pencerahan dan kebahagiaan. Taylor seolah keluar dari terowongan gelap menuju dunia yang lebih cerah.
Also Read
Makna "Daylight" Lebih dari Sekadar Cinta Romantis
Lirik lagu ini tak melulu tentang cinta romantis. Ada pesan yang lebih dalam mengenai pertumbuhan dan penerimaan diri. Taylor menyuarakan keinginannya untuk mendefinisikan diri melalui hal-hal yang dicintai, bukan oleh rasa takut atau pengalaman masa lalu yang menghantuinya. "I wanna be defined by the things that I love/Not the things that I’m afraid of," serunya. Ini menjadi pengingat bahwa kita punya kekuatan untuk mengubah narasi hidup kita.
Relate dengan Pengalaman Personal Banyak Orang
Tak heran jika "Daylight" viral di TikTok. Lagu ini berhasil merangkum pengalaman cinta yang rumit, lengkap dengan suka dan dukanya. Banyak orang yang merasa relate dengan fase ketika mereka terjebak dalam hubungan yang toksik, lalu menemukan cahaya baru setelah keluar dari sana. Liriknya juga menyentuh mereka yang berjuang untuk menerima diri dan berani menghadapi masa depan dengan optimisme.
Dari Hitam Putih ke Warna-warni "Daylight"
Di bagian bridge, Taylor merefleksikan bagaimana ia dulu melihat cinta sebagai sesuatu yang hitam putih, lalu berubah menjadi merah menyala. Namun, kini ia melihat cinta sebagai sesuatu yang "golden like daylight" atau secerah cahaya siang. Ini menggambarkan bahwa perspektif kita tentang cinta bisa berubah seiring dengan pengalaman hidup dan kedewasaan. Kita semua berhak mendapatkan cinta yang sehat dan memberikan kebahagiaan.
Lagu yang Memotivasi untuk "Move On"
"Daylight" bukan sekadar lagu tentang cinta, tapi juga tentang move on dan menerima bahwa masa lalu tidak mendefinisikan siapa kita saat ini. Dengan lirik yang puitis dan melodi yang ear-catching, lagu ini menjadi pengingat yang kuat untuk selalu mencari "daylight" dalam hidup kita, bahkan setelah mengalami masa-masa sulit.
Jadi, bagaimana menurutmu, apakah kamu juga merasakan sentuhan lirik lagu "Daylight"? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!