Nama Dito Mahendra tiba-tiba mencuat ke permukaan publik, bukan karena prestasi bisnisnya yang gemilang, melainkan karena serangkaian kontroversi yang menyertainya. Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai kekasih penyanyi Nindy Ayunda ini, kini menjadi sorotan tajam usai melaporkan aktris Nikita Mirzani atas dugaan pencemaran nama baik. Kasus ini memicu penangkapan Nikita dan sontak membuat publik bertanya, siapakah sebenarnya Dito Mahendra?
Dito, yang disebut-sebut sebagai konglomerat muda, ternyata bukan sosok biasa. Ia terlahir dari keluarga militer ternama, seorang cucu dari purnawirawan jenderal. Kehidupan mewahnya pun tak luput dari perhatian, dengan kepemilikan rumah megah di kawasan elit Jakarta Selatan. Namun, di balik kemewahan itu, terungkap sejumlah isu yang mencoreng citranya.
Salah satu isu yang paling santer adalah dugaan penunggakan gaji kru pesawat jet pribadinya. Unggahan Nikita Mirzani di media sosial mengungkap adanya surat terbuka dari para kru yang mengaku tidak digaji selama lebih dari enam bulan. Hal ini sontak memicu perdebatan dan mengundang simpati publik terhadap para kru yang dirugikan.
Also Read
Tak hanya itu, Dito juga dikabarkan pernah terseret dalam kasus dugaan suap gratifikasi terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2020. Meski berstatus saksi, ketidakhadirannya dalam panggilan KPK menimbulkan tanda tanya besar di benak publik. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan?
Kini, sosok Dito Mahendra tidak lagi sekadar dikenal sebagai pengusaha muda bergelimang harta atau kekasih seorang selebritas. Ia kini adalah figur publik yang tengah berada di persimpangan jalan, antara citra pengusaha sukses dengan kontroversi yang terus menyelimutinya. Publik pun menanti, bagaimana ia akan menanggapi berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya. Kasus ini menjadi potret menarik bagaimana seorang figur publik, meski memiliki privilese, tetap tidak luput dari pengawasan dan sorotan publik. Kontroversi Dito Mahendra, dari dugaan penunggakan gaji hingga dugaan keterlibatan kasus suap, semakin mengukuhkan bahwa reputasi adalah aset yang paling berharga, dan bisa hilang dalam sekejap mata.