Emmanuel Macron: Dari Jalan Kaki di Bali Hingga Kisah Cinta Unik Sang Presiden Prancis

Dian Kartika

Serba Serbi Kehidupan

Sorotan KTT G20 di Bali tak hanya terpaku pada paras menawan Ibu Negara Korea Selatan, tapi juga pada aksi tak terduga Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Usai jamuan makan malam kehormatan, Macron memilih berjalan kaki sejauh 2 kilometer, dari simpang Uluwatu hingga Politeknik Bali. Aksi ini spontan memantik perhatian, memperlihatkan sisi humanis seorang pemimpin dunia yang dekat dengan masyarakat. Ia tak segan menyapa warga Bali yang menyambutnya dengan antusias, seolah menghilangkan sekat protokoler.

Lantas, siapakah Emmanuel Macron di balik sosok yang ramah dan bersahaja ini? Mari kita telusuri lebih dalam profil dan perjalanan hidupnya.

Dari Akademisi Hingga Panggung Politik

Lahir dari keluarga akademisi, dengan ayah seorang profesor neurologi dan ibu seorang dokter, Macron menunjukkan bakat intelektual sejak dini. Ia menempuh pendidikan di lycée La Providence in Amiens, sebuah sekolah yang didirikan oleh Yesuit. Ketertarikannya pada filsafat membawanya ke Universitas Paris-Nanterre, di mana ia meraih gelar DEA. Ia juga sempat menjadi asisten filsuf terkemuka Paul Ricoeur, membantu penyuntingan karya pentingnya.

Perjalanan akademiknya tak berhenti di situ. Macron melanjutkan studi di Sciences Po untuk mendalami urusan publik, sebelum akhirnya menempuh pelatihan di École nationale d’administration (ENA), sekolah bergengsi yang mencetak para pegawai negeri sipil senior Prancis. Lulus pada tahun 2004, ia memulai kariernya sebagai inspektur keuangan di Kementerian Ekonomi Prancis.

Namun, dunia politik ternyata memikat hatinya. Ia sempat bergabung dengan Partai Sosialis antara 2006 hingga 2009. Kehadirannya kian mencuat saat ia menjadi deputi sekretaris jenderal Élysée di bawah Presiden Hollande. Pada tahun 2014, ia dipercaya memegang jabatan Menteri Ekonomi, Industri, dan Data Digital, sebuah langkah yang mengantarkannya ke panggung politik nasional.

Perjalanan dari Bankir hingga Pemimpin Negara

Sebelum terjun ke dunia politik, Macron sempat mencicipi manisnya dunia finansial. Ia bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque setelah memutuskan untuk keluar dari ikatan dinasnya di Kementerian Ekonomi dengan membayar 50.000 Euro. Keputusan ini menunjukkan keberaniannya untuk mengambil jalan yang berbeda dan menggapai ambisi pribadinya.

Karier bankir yang cemerlang tak membuatnya lupa akan tanggung jawab pada negaranya. Ia muncul sebagai sosok alternatif di tengah polarisasi politik Prancis, menawarkan visi perubahan yang segar. Perjuangannya di ajang Pilpres Prancis membawanya pada kemenangan dan mendudukkannya sebagai presiden termuda dalam sejarah Prancis.

Kisah Cinta di Balik Panggung Politik

Di balik sosoknya yang cerdas dan tegas, Macron menyimpan kisah cinta yang unik. Ia bertemu dengan istrinya, Brigitte Marie-Claude Trogneux, saat masih berusia 15 tahun. Saat itu, Brigitte adalah guru sastra Jermannya, seorang wanita yang lebih tua dan telah memiliki keluarga. Hubungan mereka tumbuh di tengah perbedaan usia dan status, hingga akhirnya mereka menikah pada tahun 2007, setelah Brigitte bercerai dari suami pertamanya. Kisah cinta mereka bukan hanya romansa, tetapi juga cerminan keberanian dan keteguhan hati.

Macron dan Eropa: Visi untuk Masa Depan

Di panggung internasional, Macron dikenal sebagai sosok yang vokal dan gigih memperjuangkan kepentingan Uni Eropa. Berbeda dengan rivalnya, Marine Le Pen yang ingin menarik Prancis keluar dari Uni Eropa, Macron adalah pendukung kuat integrasi Eropa. Ia melihat Uni Eropa sebagai kekuatan yang perlu diperkuat dan dimodernisasi agar relevan dengan tantangan zaman. Visi ini menunjukkan komitmennya terhadap kerjasama internasional dan keyakinannya pada masa depan Eropa yang bersatu.

Aksi jalan kaki Macron di Bali dan kisah hidupnya yang penuh warna memberikan gambaran yang lebih utuh tentang sosok pemimpin ini. Ia bukan sekadar presiden yang berwibawa, tetapi juga manusia biasa yang dekat dengan rakyat dan memiliki kisah inspiratif di balik kesuksesannya. Ia menjadi simbol generasi baru pemimpin dunia yang berani tampil berbeda, menunjukkan sisi humanisnya, dan membawa perubahan bagi negaranya.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Alya JKT48: Biodata Lengkap, Fakta Menarik, dan Prediksi Masa Depan Sang Bintang Generasi 11

Annisa Ramadhani

Alya Amanda, atau yang lebih akrab disapa Alya JKT48, menjadi nama yang tak asing lagi di telinga para penggemar idol ...

Tinggalkan komentar