Eren Schifferling, nama yang belakangan ini ramai diperbincangkan di jagat maya, bukan tanpa alasan. Cosplayer yang dikenal dengan gaya nyentrik dan unik ini berhasil mencuri perhatian banyak orang. Bersama pasangannya, Alston Stephanus, Eren tak pernah gagal menyuguhkan penampilan cosplay yang memukau dan berbeda dari yang lain. Tapi, siapa sebenarnya Eren Schifferling? Mari kita bedah lebih dalam sosoknya!
Eren bukan sekadar cosplayer biasa. Sebelum terjun ke dunia kostum dan karakter, ia adalah seorang seniman sketsa dan pelukis yang mahir. Karya-karyanya pun tak jauh dari estetika Steampunk, gaya yang menggabungkan elemen era Victorian dengan teknologi mesin uap. Gaya ini rupanya tak hanya mempengaruhi karyanya, namun juga menjadi benang merah dalam gaya berpakaian dan kostum cosplaynya.
Ketertarikan Eren pada dunia cosplay bermula pada Agustus 2013. Ia terinspirasi setelah menonton drama panggung anime di YouTube. Dari sanalah, ia mulai memberanikan diri menghadiri berbagai konvensi anime di Jakarta dan mencoba berbagai karakter. Istilah cosplay sendiri berasal dari gabungan kata costume (kostum) dan play (bermain), yang pada dasarnya adalah aktivitas bermain peran dengan kostum dan aksesori yang menggambarkan karakter fiksi dari berbagai media.
Also Read
Yang menarik, Eren tak sendiri. Ia memiliki pasangan yang juga seorang penggemar budaya pop, Alston Stephanus. Alston, yang ternyata merupakan putra dari pemilik Salim Grup, Sudono Salim, pertama kali bertemu Eren dalam acara Indonesia Comic-Con. Saat itu, Alston menjadi pengunjung, sementara Eren adalah cosplayer pengisi acara.
Kecintaan pada estetika budaya pop rupanya menumbuhkan benih cinta di antara keduanya. Mereka mulai menjalin hubungan sejak 2019 dan kini menetap di Jakarta. Hubungan mereka pun menjadi sorotan karena gaya cosplay mereka yang unik. Jika Eren lebih condong pada estetika Steampunk, Alston justru lebih menyukai gaya era 1920-an hingga 1940-an. Perpaduan gaya ini menciptakan harmoni yang menarik dan menjadi ciri khas mereka.
Kisah Eren dan Alston menjadi bukti bahwa hobi bisa mempertemukan dua hati. Bukan hanya itu, mereka juga membuktikan bahwa cosplay bukan sekadar kegiatan mengenakan kostum, tapi juga bentuk ekspresi diri dan seni yang kaya. Eren Schifferling, dengan gaya nyentrik dan sentuhan Steampunk-nya, telah menginspirasi banyak orang untuk berani tampil beda dan mencintai diri sendiri. Kehadirannya di dunia cosplay Indonesia memberikan warna baru, mengingatkan kita bahwa kreativitas tidak memiliki batasan. Tak heran, banyak yang menantikan karya-karya mereka selanjutnya.