Aktor muda Fahad Haydra tengah menjadi perbincangan hangat usai memerankan karakter Egi dalam film kontroversial "Vina: Sebelum 7 Hari." Film yang diangkat dari kisah nyata kekerasan seksual dan pembunuhan tragis Vina di tahun 2016 ini, membawa Fahad pada peran antagonis yang memicu emosi publik. Lebih dari sekadar berakting, Fahad bahkan ikut menyuarakan kemarahannya pada sosok Egi, pelaku asli yang hingga kini belum tertangkap.
"Buat Egi, lo cemen bro. Kalau misalkan lo emang laki, setelah film ini tayang kalo berani lo muncul," ujar Fahad dalam sebuah wawancara, menunjukan betapa mendalam perannya dalam film ini berdampak padanya.
Fahad, yang memiliki darah Arab dari kedua orang tuanya, bukanlah wajah baru di dunia hiburan. Sebelum "Vina: Sebelum 7 Hari", ia sempat viral karena video dance cover di TikTok pada tahun 2020. Bahkan, ia telah membintangi beberapa judul film dan serial televisi, termasuk "Dari Jendela SMP" dan "Senyum Manies Love Story," film tentang kisah cinta Anies Baswedan.
Also Read
Peran Egi dalam "Vina: Sebelum 7 Hari" jelas menjadi tantangan tersendiri bagi Fahad. Ia harus menghidupkan karakter yang keji dan bertanggung jawab atas kematian seorang gadis muda. Di sisi lain, film ini memicu perdebatan tentang batasan etika dalam mengangkat kisah nyata korban kekerasan. Beberapa pihak mengkritik film tersebut karena dianggap terlalu eksplisit dalam menggambarkan adegan kekerasan seksual, tanpa memberikan ruang untuk perspektif korban.
Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti film tersebut, Fahad Haydra menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan karakter Egi dengan penuh penghayatan. Reaksinya yang marah terhadap pelaku asli menunjukan bahwa ia tidak hanya memerankan peran, tetapi juga menyerap emosi dan dampak dari peristiwa tragis tersebut. Ini menunjukkan bahwa film, walaupun merupakan karya fiksi, dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu krusial seperti kekerasan seksual dan pentingnya keadilan bagi para korban.
Meskipun film ini telah tayang dan menuai berbagai reaksi, pertanyaan tentang keadilan bagi Vina masih belum terjawab. Publik berharap, dengan adanya film ini, perhatian terhadap kasus Vina dapat kembali memanas, mendorong pihak berwajib untuk segera menangkap Egi dan memberikan keadilan yang layak bagi Vina dan keluarganya.