Ganjar Pranowo, sosok yang identik dengan rambut putih dan senyum ramahnya, telah menjadi ikon Jawa Tengah selama dua periode kepemimpinannya sebagai gubernur. Kedekatannya dengan masyarakat bukan hanya isapan jempol belaka. Aksi sidak yang kerap ia lakukan, dari pasar tradisional hingga daerah bencana, menjadi bukti nyata kepeduliannya terhadap rakyat yang dipimpinnya. Lantas, siapa sebenarnya Ganjar Pranowo? Mari kita telusuri jejak hidup dan karirnya.
Lahir di Lereng Lawu, Dibesarkan dengan Jiwa Kepemimpinan
Lahir pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah, tepatnya di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Ganjar memiliki nama lahir Ganjar Sungkowo. Nama yang bermakna ‘ganjaran dari kesusahan’ ini kemudian diganti menjadi Ganjar Pranowo saat ia duduk di bangku sekolah dasar, dengan harapan ia terhindar dari kesialan.
Ayahnya, seorang polisi yang pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan PRRI/Permesta, memberikan pengaruh kuat pada pembentukan karakter Ganjar. Dibesarkan dalam keluarga sederhana dengan beberapa saudara kandung, Ganjar sejak kecil menunjukkan bakat kepemimpinan yang menonjol. Ia seringkali terpilih menjadi ketua kelas dan aktif dalam kegiatan sekolah, termasuk pramuka.
Also Read
Dari Demo Kampus Hingga Menjadi Politisi Senayan
Jiwa kritis dan kepemimpinannya terus terasah saat ia menempuh pendidikan tinggi. Ganjar dikenal aktif dalam demonstrasi mahasiswa, salah satunya demonstrasi menentang rektor UGM periode 1986-1990. Pengalaman ini menjadi fondasi penting bagi karir politiknya di kemudian hari.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah malang melintang di dunia politik. Ia tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, reformasi birokrasi, pemilu, pertanahan, dan reformasi agraria. Selain itu, Ganjar juga aktif dalam berbagai pansus di DPR, seperti Pansus Angket Bank Century dan Pansus tentang Partai Politik.
Cinta Bersemi di KKN, Membangun Keluarga Harmonis
Di tengah kesibukannya, Ganjar juga membangun kehidupan keluarga. Ia bertemu dengan sang istri, Siti Atikoh, saat melakukan KKN di Temanggung, Jawa Tengah. Siti Atikoh, yang merupakan putri seorang tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga, memikat hati Ganjar. Keduanya menikah pada tahun 1999 dan dikaruniai seorang putra bernama Zinedine Alam Ganjar pada tahun 2003.
Lebih dari Sekadar Gubernur: Sosok Inspiratif bagi Masyarakat
Ganjar Pranowo bukan sekadar politisi. Ia adalah sosok yang dekat dengan rakyat, peka terhadap persoalan sosial, dan memiliki rekam jejak yang panjang di dunia politik. Pendekatan blusukannya ke berbagai pelosok Jawa Tengah menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang turun langsung ke lapangan untuk melihat dan merasakan langsung apa yang dialami rakyatnya. Gaya kepemimpinan yang merakyat inilah yang membuatnya begitu diidolakan, terutama oleh masyarakat Jawa Tengah.
Dengan latar belakang yang sederhana, jiwa kepemimpinan yang kuat, dan pengalaman politik yang kaya, Ganjar Pranowo telah membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang layak diperhitungkan. Kisah hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa siapapun bisa menjadi sosok yang berpengaruh asalkan memiliki kemauan dan kepedulian terhadap sesama.