Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Presenter legendaris, Hilbram Dunar, telah menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 31 Maret 2024 di usia 48 tahun. Kepergiannya yang mendadak membuat banyak orang terkejut, mengingat tak banyak yang mengetahui perjuangannya melawan penyakit kanker usus besar. Sosok multitalenta ini meninggalkan jejak yang mendalam di hati penggemar dan dunia pertelevisian Indonesia.
Hilbram, anak bungsu dari tiga bersaudara, lahir dari keluarga yang kerap berpindah-pindah karena tugas sang ayah sebagai jaksa. Lahir dari ayah asal Padang dan ibu asal Bantul, Hilbram kecil menghabiskan masa kecil di berbagai kota, mulai dari Banda Aceh hingga Pematangsiantar. Namun, Jakarta kemudian menjadi tempatnya berlabuh dan menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana di Fakultas Teknik Universitas Trisakti.
Kiprah Hilbram di dunia hiburan dimulai dari radio. Suaranya yang khas dan gaya bicaranya yang cerdas mengantarkannya menjadi penyiar dan reporter di MS Tri FM pada tahun 1996-1998. Bakatnya kemudian menarik perhatian Hard Rock FM Jakarta, di mana ia tak hanya menjadi penyiar, tapi juga naik jabatan menjadi Advertising & Promotion Executive pada tahun 2000.
Also Read
Namun, bakat Hilbram tak hanya terbatas di dunia radio. Ia juga melebarkan sayapnya ke layar kaca. Namanya semakin dikenal luas saat menjadi host di Mario Teguh Golden Ways (MTGW) di Metro TV. Karir televisinya sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2000, dengan menjadi presenter kuis Formula 1 di RCTI dan acara kuis Cepat, Tepat, Dapat di SCTV.
Ketika TransTV hadir pada tahun 2001, Hilbram menjadi salah satu wajah yang menghiasi layar kaca dengan membawakan berbagai acara seperti Trans Tune In, Kisi-kisi, dan Santapan Pagi. Kemampuannya sebagai presenter olahraga juga teruji saat ia membawakan acara Formula 1, Liga Italia Serie-A, La Liga Spanyol, dan Women Volley Ball World Grand Prix di TPI. Bahkan, ia sempat menjajal reality show dan sinetron, membuktikan fleksibilitasnya sebagai seorang entertainer.
Lebih dari sekadar presenter, Hilbram juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Ia telah menghasilkan enam buku dengan tema beragam, mulai dari cinta, motivasi, hingga public speaking. Karyanya, seperti "Kalau Mau Dicintai Selamanya Jangan Pilih Yang Hanya Bisa Dicintai Sementara" dan "Plastic Heaven," menunjukkan sisi puitis dan pemikirannya tentang kehidupan.
Di balik kesuksesannya, Hilbram ternyata menyimpan perjuangan berat melawan kanker usus besar. Pada November 2023, ia sempat mengunggah foto dirinya sedang menjalani kemoterapi pertama. Meski menghadapi cobaan berat, ia tetap berusaha memberikan inspirasi dan semangat bagi banyak orang.
Kepergian Hilbram Dunar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh penggemarnya. Pemakamannya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, menjadi pengantar terakhir bagi sosok yang telah memberikan warna dan inspirasi bagi dunia hiburan Indonesia. Namun, karya-karyanya akan tetap dikenang dan menjadi jejak langkah bagi generasi penerus. Hilbram bukan hanya seorang presenter atau penulis, ia adalah sosok yang mampu memadukan kecerdasan, bakat, dan semangat juang dalam satu pribadi. Selamat jalan, Hilbram Dunar. Karyamu akan abadi.