Hukum Permintaan: Harga Turun, Pembeli Semakin Tertarik? Ini Penjelasannya!

Dian Kartika

Serba Serbi Kehidupan

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa saat diskon besar-besaran, orang-orang rela antre panjang untuk membeli suatu barang? Atau mengapa ketika harga tiket konser idola kesayangan melambung tinggi, tetap saja banyak penggemar yang membelinya? Semua fenomena ini berhubungan dengan konsep dasar dalam ilmu ekonomi yang disebut permintaan atau demand.

Memahami Permintaan: Lebih dari Sekadar Keinginan

Permintaan, dalam konteks ekonomi, bukanlah sekadar keinginan untuk memiliki suatu barang atau jasa. Lebih dari itu, permintaan mencerminkan jumlah barang atau jasa yang benar-benar ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu. Artinya, ada dua unsur penting dalam permintaan: keinginan dan kemampuan untuk membayar.

Bayangkan kamu sangat ingin memiliki smartphone keluaran terbaru, tetapi uang di tabungan tidak mencukupi. Keinginanmu ini belum bisa dikatakan sebagai permintaan dalam konteks ekonomi. Permintaan baru akan muncul ketika kamu memiliki dana yang cukup dan bersedia membelinya dengan harga yang ditawarkan.

Bunyi Hukum Permintaan: Hubungan Terbalik Antara Harga dan Jumlah

Hukum permintaan adalah konsep fundamental yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah permintaannya. Hukum ini berbunyi:

"Jika harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah permintaannya akan cenderung turun. Sebaliknya, jika harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah permintaannya akan cenderung naik."

Sederhananya, hukum permintaan menjelaskan adanya hubungan yang terbalik atau negatif antara harga dan jumlah permintaan. Mengapa demikian? Logikanya, ketika suatu barang menjadi lebih mahal, sebagian konsumen akan berpikir dua kali untuk membelinya, bahkan mungkin mencari alternatif yang lebih murah. Sebaliknya, saat harga turun, barang tersebut menjadi lebih terjangkau, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk membelinya.

Fungsi Permintaan: Rumus Matematika di Balik Perilaku Konsumen

Selain dipahami secara verbal, hukum permintaan juga dapat diungkapkan dalam bentuk matematis melalui fungsi permintaan. Fungsi ini menggambarkan hubungan antara harga (P) dan jumlah barang yang diminta (Q). Secara umum, fungsi permintaan dapat ditulis sebagai Q = f(P). Artinya, jumlah barang yang diminta adalah fungsi dari harga.

Fungsi permintaan biasanya berbentuk garis lurus dengan kemiringan negatif, yang mencerminkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah permintaan. Untuk mencari fungsi permintaan secara spesifik, kita membutuhkan data tentang harga dan jumlah permintaan pada dua titik yang berbeda. Rumus yang sering digunakan adalah:

(P - P1) / (P2 - P1) = (Q - Q1) / (Q2 - Q1)

Keterangan:

  • P = Harga
  • P1 = Harga pada titik 1
  • P2 = Harga pada titik 2
  • Q = Jumlah barang yang diminta
  • Q1 = Jumlah barang yang diminta pada titik 1
  • Q2 = Jumlah barang yang diminta pada titik 2

Contoh Penerapan Hukum Permintaan

Mari kita aplikasikan rumus tersebut pada sebuah contoh:

Saat harga sebuah earphone Rp100.000, terjual 20 unit. Ketika harganya turun menjadi Rp80.000, penjualan meningkat menjadi 30 unit. Bagaimana kita menentukan fungsi permintaannya?

Diketahui:

  • P1 = 100.000
  • P2 = 80.000
  • Q1 = 20
  • Q2 = 30

Mari kita masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus:

(P - 100.000) / (80.000 - 100.000) = (Q - 20) / (30 - 20)
(P - 100.000) / -20.000 = (Q - 20) / 10
10P - 1.000.000 = -20.000Q + 400.000
10P = -20.000Q + 1.400.000
P = -2.000Q + 140.000

Jadi, fungsi permintaannya adalah P = -2.000Q + 140.000.

Lebih Dari Sekadar Angka: Memahami Perilaku Konsumen

Hukum permintaan bukan sekadar teori ekonomi, tetapi juga cerminan dari perilaku konsumen. Memahami hukum permintaan dapat membantu kita memprediksi bagaimana perubahan harga akan memengaruhi minat beli konsumen. Bagi produsen, ini adalah informasi penting untuk menentukan strategi harga yang tepat dan mengoptimalkan penjualan. Sementara bagi konsumen, memahami hukum permintaan membantu kita membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas.

Jadi, lain kali kamu melihat diskon besar-besaran atau harga suatu barang tiba-tiba naik, ingatlah bahwa ada hukum permintaan yang sedang bekerja. Hukum ini memberikan gambaran tentang dinamika pasar dan bagaimana harga memengaruhi keputusan kita sebagai konsumen.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Rekomendasi Drama China Romantis: Dari Cinta SMA Hingga Dunia E-Sport

Fatma Lutfia

Demam drama Asia tak kunjung padam, kali ini giliran drama China yang siap menghipnotis penonton dengan kisah-kisah romantis yang memikat. ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Tinggalkan komentar