Gelombang budaya Korea Selatan atau Hallyu terus menerjang berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, di balik hingar bingar K-Pop dan drama Korea, ada fenomena menarik yang patut disimak, yaitu semakin banyaknya perempuan Korea Selatan yang memilih untuk memeluk agama Islam dan mengenakan hijab. Mereka bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi menjadi inspirasi bagi banyak muslimah di seluruh dunia.
Kisah para mualaf ini begitu beragam dan menyentuh. Ayana Jihye Moon, misalnya, telah dikenal luas sebagai selebgram dan model. Ketertarikannya pada Islam tumbuh sejak kecil melalui cerita-cerita kakeknya. Ia kemudian memantapkan hati dan kini menjadi salah satu ikon muslimah Korea yang populer di kalangan muslimah Indonesia dan Malaysia. Kehadiran Ayana di dunia maya memberikan representasi positif tentang Islam dan perempuan berhijab.
Lain lagi dengan Muna Hyunmin Bae. Perempuan yang menempuh pendidikan di Uni Emirat Arab ini memilih jalan Islam pada tahun 2009. Selain itu, Muna juga memiliki bakat seni yang luar biasa. Ia kerap membagikan ilustrasi perempuan muslimah berhijab dalam balutan Hanbok, pakaian tradisional Korea. Karya-karyanya ini bukan sekadar indah, tetapi juga menunjukkan bagaimana Islam dan budaya Korea dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Also Read
Kim Miso, meski bukan asli Korea, tetapi perannya tak kalah penting. Ia adalah warga Maroko yang tinggal di Korea Selatan. Gaya fashion hijabnya yang hypebeast memberikan alternatif gaya berbusana bagi muslimah yang ingin tampil stylish dan modern. Keberadaannya membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk berekspresi dalam dunia fashion.
Kemudian ada Safiyakang, yang tak hanya berhijab tetapi juga seorang enterpreneur. Ia memiliki bisnis kuliner halal Korea bernama Manis Kitchen. Ini adalah contoh nyata bahwa muslimah Korea juga bisa berdaya secara ekonomi dan berkontribusi dalam memperkenalkan kuliner halal di tengah budaya Korea yang kaya.
Terakhir, Song Bora. Ia memeluk Islam pada tahun 2007 dan aktif membuat konten di kanal Youtube ‘Ahlan Korea’. Gaya hijabnya yang colourful membuktikan bahwa hijab tidak harus monoton. Bora memberikan contoh bahwa muslimah berhijab juga bisa tampil ceria dan bersemangat.
Kisah kelima perempuan ini menjadi bukti bahwa Islam adalah agama universal yang tidak dibatasi oleh ras, suku, atau budaya. Mereka dengan berani memilih jalan hidup yang mereka yakini, dan dalam prosesnya, memberikan inspirasi bagi banyak orang. Lebih dari itu, mereka juga memberikan wajah baru tentang Islam yang ramah, inklusif, dan modern. Fenomena ini juga mengajarkan bahwa berhijab bukan sekadar mengikuti tren, tetapi merupakan sebuah pilihan personal yang berakar pada keyakinan. Mereka adalah inspirasi bagi para muslimah, tak hanya di Korea Selatan tetapi juga di seluruh dunia. Keberadaan mereka di ranah publik, melalui media sosial dan berbagai kegiatan, mematahkan stereotip negatif tentang muslimah dan memberikan perspektif baru tentang Islam di era modern.