Lagu "Jang Ganggu" belakangan ini ramai diperbincangkan dan menghiasi For You Page (FYP) di TikTok. Melodinya yang catchy dan liriknya yang lugas membuat banyak orang ikut bernyanyi dan menggunakan lagunya sebagai latar belakang konten. Tapi, tahukah kamu siapa penyanyi lagu ini dan apa makna di baliknya?
"Jang Ganggu" adalah lagu yang dipopulerkan oleh Shine of Black, sebuah grup band asal Jayapura, Papua, yang beranggotakan 14 orang. Dirilis pada tahun 2021, lagu ini baru-baru ini meledak popularitasnya, terutama di kalangan pengguna media sosial. Bahkan, video klipnya di YouTube sudah ditonton lebih dari 87 juta kali, angka yang fantastis untuk sebuah karya musik dari Indonesia Timur.
Lebih dari Sekadar Lagu, Ada Kisah di Balik "Jang Ganggu"
Lagu ini bukan sekadar alunan musik yang enak didengar, tetapi juga menyimpan kisah tentang cinta yang kuat dan tekad untuk mempertahankan hubungan. Liriknya menceritakan tentang sepasang kekasih yang menghadapi berbagai rintangan dan gangguan dari pihak luar. Namun, semua itu tidak menggoyahkan cinta mereka.
Also Read
Lirik seperti "Boh sayang ko itu sa punya, Jang ada yang mo ganggu tong dua" dengan jelas menyatakan kepemilikan dan kesetiaan. Frasa "Ludah ludah dong yang tra suka" menggambarkan bagaimana mereka tidak peduli dengan omongan negatif orang lain. Mereka bertekad untuk tetap bersama dan bahagia, apapun yang terjadi.
Menariknya, lagu ini juga menggunakan bahasa sehari-hari yang khas dari Papua. Istilah seperti "sio tabe," "kaka dong kurang kols," atau "ade trobos foll" mungkin terasa asing bagi sebagian orang, tetapi justru itulah yang membuat lagu ini semakin unik dan berkarakter. Penggunaan bahasa lokal ini justru menjadi daya tarik tersendiri, memperkaya khazanah musik Indonesia dan memberikan warna baru dalam industri musik.
Fenomena "Jang Ganggu": Bukan Sekadar Viral di TikTok
Kepopuleran "Jang Ganggu" di TikTok menunjukkan bahwa selera musik masyarakat Indonesia semakin beragam. Lagu dengan sentuhan daerah, bahkan dengan bahasa daerah, bisa diterima dan digemari oleh banyak orang. Ini adalah bukti bahwa musik memiliki bahasa universal yang bisa menyatukan perbedaan.
Selain itu, fenomena "Jang Ganggu" juga menunjukkan kekuatan media sosial dalam mempromosikan karya seni. TikTok, dengan algoritma for you page (fyp) nya yang unik, mampu mengangkat lagu yang tadinya mungkin hanya dikenal di kalangan terbatas, menjadi viral dan didengarkan jutaan orang. Ini adalah peluang besar bagi para musisi daerah untuk memperkenalkan karya mereka ke khalayak yang lebih luas.
Makna "Jang Ganggu" di Era Modern
Lebih dari sekadar lagu cinta biasa, "Jang Ganggu" seolah menjadi representasi bagi banyak orang yang merasa hubungannya diusik oleh orang lain. Fenomena "pelakor" atau "pebinor" yang seringkali jadi bahan perbincangan, membuat lagu ini terasa relevan dan relate dengan kondisi sosial saat ini.
Lirik-lirik yang tegas dan lugas, seperti "Tra usah ko mo datang cari cari tau" dan "Lebih baik jang ganggu itu sa yang punya," menyiratkan pesan untuk tidak ikut campur dalam urusan percintaan orang lain. Lagu ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai hubungan orang lain dan tidak menjadi pengganggu.
Kesimpulan
"Jang Ganggu" bukan sekadar lagu viral TikTok yang catchy. Di balik melodinya yang asyik, ada kisah tentang cinta yang kuat, kesetiaan, dan tekad untuk mempertahankan hubungan. Keunikan bahasa dan sentuhan lokalnya, menjadikan lagu ini semakin istimewa. Fenomena "Jang Ganggu" juga membuka mata kita tentang kekuatan media sosial dalam mempopulerkan karya seni dan juga pentingnya menghargai hubungan orang lain. Jadi, sudahkah kamu mendengarkan lagu ini hari ini?