Pernikahan Hanggini dan Lutfi Aulia yang digelar pada awal Desember 2023 menjadi sorotan publik, bukan hanya karena kisah cinta mereka yang penuh liku, tetapi juga karena nama panggilan unik Hanggini, yaitu Jeha. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, dari mana asal-usul nama panggilan tersebut? Ternyata, ada cerita menarik di baliknya yang melibatkan tradisi keluarga yang hangat.
Bagi sebagian orang, nama Jeha mungkin terdengar asing. Namun, bagi keluarga besar Hanggini, nama itu adalah bagian dari tradisi yang sudah lama mengakar. Bukan sekadar nama panggilan biasa, Jeha merupakan bentuk kasih sayang dan identitas khusus dalam keluarga Hanggini.
Usut punya usut, Jeha berasal dari tradisi memanggil anak termuda dalam keluarga dengan sebutan "Jeng". Karena Hanggini adalah anak termuda, maka ia dipanggil "Jeng Hanggini". Seiring waktu, nama tersebut kemudian disingkat menjadi "Jeha," sebuah nama yang terdengar lebih akrab dan kekinian.
Also Read
Tradisi ini menunjukkan betapa dekat dan hangatnya hubungan antar anggota keluarga Hanggini. Nama Jeha bukan hanya sebuah panggilan, tapi juga simbol kebersamaan dan warisan keluarga yang patut dilestarikan. Ini juga mengingatkan kita bahwa di balik setiap nama panggilan, ada cerita dan makna yang mendalam.
Lebih dari itu, fenomena Jeha juga membuka mata kita tentang bagaimana sebuah nama panggilan bisa menjadi identitas yang melekat pada seseorang. Dalam kasus Hanggini, Jeha telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, bahkan dikenal luas oleh publik. Ini menunjukkan bahwa nama panggilan, sekecil apapun, bisa memiliki dampak yang besar dan membentuk persepsi orang tentang kita.
Pernikahan Hanggini dan Lutfi Aulia, selain menjadi momen kebahagiaan bagi mereka, juga menjadi momentum untuk kita mengenal lebih dalam tentang tradisi unik dan hangat di balik nama panggilan Jeha. Sebuah pengingat bahwa cinta dan tradisi keluarga adalah pondasi yang kuat dalam kehidupan seseorang.