Kenapa Daging Sapi Australia Lebih Mahal? Ini Perbedaan dengan Daging Lokal

Fatma Lutfia

Serba Serbi Kehidupan

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa harga daging sapi Australia di pasaran cenderung lebih mahal dibandingkan daging sapi lokal? Bukan cuma soal impor, ternyata ada perbedaan mendasar dalam sistem peternakan dan perlakuan terhadap sapi yang membuat kualitas dagingnya berbeda. Yuk, kita bedah satu per satu!

Sistem Peternakan: Tujuan Utama yang Berbeda

Perbedaan paling mendasar terletak pada tujuan pemeliharaan sapi. Di Australia, peternakan sapi memang fokus pada produksi daging. Sapi-sapi ini dirawat dan dipersiapkan khusus untuk dipotong dan menghasilkan daging berkualitas. Sementara di Indonesia, masih banyak sapi yang dipelihara untuk membantu pekerjaan di ladang atau sawah, selain juga untuk diambil dagingnya. Perbedaan tujuan ini secara langsung mempengaruhi cara perawatan dan kualitas daging yang dihasilkan.

Pakan: Kunci Tekstur dan Rasa Daging

Pakan adalah faktor krusial lainnya. Sapi lokal umumnya makan rumput-rumputan saja (grass-fed). Sedangkan sapi di Australia, selain rumput, juga diberi makan biji-bijian (grain-fed) dalam kurun waktu tertentu, mulai dari 75 hingga 350 hari. Pemberian pakan ini sangat mempengaruhi kualitas daging. Sapi yang makan rumput cenderung menghasilkan daging yang sedikit lebih keras dan berlemak sedikit, sementara sapi yang diberi makan biji-bijian menghasilkan daging dengan marbling (lemak yang menyebar di antara serat otot) yang lebih baik, tekstur lebih lembut, dan rasa lebih juicy.

Tekstur: Efek Perbedaan Pakan dan Aging

Pakan dan metode pemeliharaan juga sangat mempengaruhi tekstur daging. Daging sapi grass-fed cenderung lebih kasar karena serat ototnya lebih padat. Sementara itu, daging sapi grain-fed lebih lembut karena kandungan lemaknya lebih merata. Perbedaan ini akan sangat terasa ketika kamu mengolahnya. Selain itu, daging sapi Australia juga mengalami proses aging atau penyimpanan daging selama minimal 100 hari. Proses ini bertujuan untuk memecah serat-serat otot, sehingga daging menjadi lebih empuk dan melt-in-your-mouth. Daging sapi lokal umumnya tidak melalui proses aging selama itu, sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan membutuhkan waktu memasak lebih lama.

Memasak: Lebih Praktis dan Cepat

Perbedaan tekstur daging juga berpengaruh pada proses memasak. Karena sudah lebih lembut, daging sapi Australia cenderung lebih cepat matang dan lebih mudah diolah. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi kamu yang ingin masak cepat tanpa mengurangi kualitas rasa.

Lebih Dalam: Faktor Lain yang Perlu Dipertimbangkan

Selain hal-hal di atas, ada beberapa faktor lain yang juga berkontribusi pada perbedaan harga dan kualitas daging sapi Australia dan lokal. Diantaranya:

  • Standar Kualitas dan Kontrol: Australia memiliki standar kualitas dan kontrol yang ketat dalam produksi daging sapi, mulai dari peternakan hingga proses pengolahan.
  • Investasi Teknologi: Peternakan sapi di Australia juga lebih banyak mengadopsi teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
  • Biaya Impor: Selain itu, biaya impor juga tentu saja akan menambah harga jual daging sapi Australia di pasaran.

Pilihan di Tanganmu

Pada akhirnya, pilihan untuk membeli daging sapi Australia atau lokal kembali pada preferensi dan budget kamu. Jika kamu mengutamakan tekstur yang lembut dan rasa yang juicy, daging sapi Australia bisa jadi pilihan yang tepat. Namun, jika kamu mencari alternatif yang lebih terjangkau dengan rasa yang tetap enak, daging sapi lokal juga tetap bisa diandalkan dengan teknik pengolahan yang tepat.

Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaranmu ya! Jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis daging sapi dan temukan mana yang paling sesuai dengan seleramu. Selamat memasak!

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar