Khalid Basalamah: Dari Mimbar ke Restoran, Dakwah Berbalut Akademis dan Aksi Sosial

Fatma Lutfia

Serba Serbi Kehidupan

Ustadz Khalid Basalamah, nama yang tak asing di jagat dakwah Indonesia, muncul sebagai figur yang menarik perhatian. Bukan hanya karena ceramahnya yang lugas dan berbasis kitab, melainkan juga karena perpaduan unik antara dunia akademis, dakwah, bisnis, dan aksi sosial yang ia geluti. Mari kita telaah lebih dalam perjalanan hidup dan sepak terjangnya.

Lahir dan besar di Makassar, Ustadz Khalid menempuh pendidikan agama di Madinah, Arab Saudi, tempat ia meraih gelar sarjana. Namun, hasratnya untuk terus menggali ilmu tak berhenti di situ. Ia melanjutkan studi magister di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan kemudian meraih gelar doktor di Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia. Latar belakang akademis ini menjadi pondasi kuat bagi dakwahnya, di mana ia kerap mengutip dalil-dalil dari kitab-kitab klasik seperti Bulughul Maram dan Minhajul Muslim.

Perjalanan dakwahnya tidak dimulai dari panggung besar. Awalnya, ia mengisi khotbah Jumat di lingkungan tempatnya mengajar. Namun, panggilan dakwah membawanya lebih jauh. Ia memanfaatkan media sosial, khususnya YouTube, sebagai sarana untuk menyebarkan pesan-pesan agama. Gaya penyampaiannya yang sederhana dan mudah dipahami, dibalut dengan landasan keilmuan yang kuat, berhasil menjangkau audiens yang luas. Di sinilah kita melihat bagaimana seorang ustadz mampu memadukan pengetahuan agama dengan modernitas media sosial.

Namun, Ustadz Khalid bukan hanya seorang pendakwah. Ia juga seorang pengusaha. Ajwad Resto, restoran makanan Timur Tengah miliknya di Jakarta, menjadi bukti bahwa dunia dakwah dan bisnis bisa berjalan beriringan. Restoran ini bukan sekadar tempat mencari keuntungan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Timur Tengah. Ini menunjukkan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, bahkan melalui kuliner.

Di balik kesibukannya berdakwah dan berbisnis, Ustadz Khalid juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia mendirikan program beasiswa, umrah gratis, pembuatan sumur air bersih, serta memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan. Tindakan ini mengukuhkan bahwa dakwah yang ia sampaikan bukan hanya tentang teori agama, tetapi juga tentang implementasi nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan nyata. Kepeduliannya terhadap sesama menjadi wujud konkret dari ajaran Islam yang ia sampaikan.

Pengakuan atas kiprahnya dalam dunia dakwah dan bisnis pun datang silih berganti. Salah satu penghargaan penting yang ia terima adalah Penghargaan Ulama dan Dai Kehormatan dari Multaqo Adduat dan Ulama Asia Tenggara pada tahun 2017. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kontribusinya diakui bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga regional.

Kisah Ustadz Khalid Basalamah adalah potret seorang pendakwah yang tidak hanya bergelut dalam ruang lingkup agama. Ia menunjukkan bahwa seorang ulama juga bisa berwirausaha, aktif dalam kegiatan sosial, dan menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan. Ia adalah sosok yang inspiratif, yang mampu mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan dalam satu kesatuan yang harmonis. Perjalanan hidupnya menjadi bukti bahwa dakwah dapat dilakukan dengan beragam cara, dan bahwa agama dapat menginspirasi kita untuk memberikan yang terbaik bagi sesama. Ia bukan hanya sekadar ustadz, tapi juga seorang pengusaha, filantropis, dan tentu saja, seorang role model bagi banyak orang.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar