Serial web Kisah untuk Geri yang baru saja menyelesaikan penayangannya di WeTV memang tengah menjadi perbincangan hangat. Dibintangi oleh Angga Yunanda dan Syifa Hadju, serial adaptasi novel karya Erisca Febriani ini menjanjikan drama remaja yang kompleks. Namun, setelah menuntaskan keseluruhan episode, muncul pertanyaan: benarkah Kisah untuk Geri sepenuhnya tentang Geri?
Plot dan Konflik yang Menarik, Namun Berat Sebelah
Disutradarai oleh Monty Tiwa, Kisah untuk Geri berhasil menyuguhkan konflik yang cukup menggigit. Bukan sekadar kisah cinta remaja biasa, serial ini juga menyelipkan isu persahabatan dan dinamika kehidupan yang lebih luas. Kita akan melihat bagaimana hubungan Geri dan Dinda berkembang di tengah berbagai masalah yang mereka hadapi.
Namun, kelemahan yang cukup menonjol terletak pada fokus cerita. Judulnya memang Kisah untuk Geri, tetapi alur cerita dan konflik justru lebih banyak berkutat pada karakter Dinda. Kita disuguhi berbagai permasalahan yang dihadapi Dinda, mulai dari keluarga, pertemanan, hingga konflik batinnya. Sementara itu, karakter Geri justru terkesan stagnan dengan masalah yang berulang. Hal ini menimbulkan kesan bahwa Geri hanya menjadi supporting role dalam kisahnya sendiri.
Also Read
Pergeseran Fokus dan Pengaruhnya pada Cerita
Pergeseran fokus ini mungkin tak disadari oleh sebagian penonton. Namun, jika diperhatikan lebih teliti, penonton akan merasa bahwa Dinda adalah sentral dari cerita, bukan Geri. Hal ini membuat dinamika hubungan keduanya terasa kurang seimbang. Kita lebih banyak memahami pergolakan batin Dinda, sementara karakter Geri terasa kurang tergali.
Mungkin saja penulis naskah memang sengaja melakukan ini untuk memberikan perspektif yang berbeda. Atau mungkin saja, karakter Dinda memang lebih dinamis dan kompleks sehingga lebih menarik untuk dieksplorasi. Terlepas dari alasan tersebut, perbedaan fokus ini pada akhirnya memengaruhi keseluruhan cerita.
Kesimpulan dan Pertanyaan untuk Musim Selanjutnya
Terlepas dari kelemahan tersebut, Kisah untuk Geri tetap menjadi tontonan yang menarik, terutama bagi para penggemar drama remaja. Akting para pemain pun patut diacungi jempol, berhasil menghidupkan karakter masing-masing. Konflik yang disajikan juga cukup relatable dengan kehidupan remaja saat ini.
Namun, Kisah untuk Geri menyisakan pertanyaan besar: Apakah ada kemungkinan untuk musim selanjutnya? Jika ada, bagaimana nasib Geri? Mungkinkah porsi ceritanya akan diseimbangkan? Kita semua tentu berharap agar karakter Geri tidak lagi hanya menjadi bayangan Dinda, dan memiliki porsi cerita yang lebih adil di musim mendatang.
Kisah untuk Geri adalah tontonan yang menghibur dan membuka diskusi menarik seputar penokohan dalam sebuah cerita. Apakah penonton setuju dengan fokus cerita yang lebih dominan pada karakter Dinda? Atau justru merasa kecewa karena Geri tak mendapatkan porsi yang seimbang? Mari kita diskusikan!