Setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara selalu menyisakan cerita dan kebanggaan tersendiri. Sorotan publik tak hanya tertuju pada rangkaian acara dan penampilan para peserta, tetapi juga pada sosok yang memegang komando, pemimpin upacara. Pada perayaan 17 Agustus 2023 lalu, tongkat komando upacara dipercayakan kepada Kolonel Joko Setiyo Kurniawan.
Kolonel Joko bukanlah nama baru di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pria kelahiran Jakarta, 3 Februari 1979, ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1999. Pengalaman dan rekam jejaknya yang mumpuni menjadi alasan utama penunjukannya sebagai pemimpin upacara di Istana Negara. Jabatan terakhir yang diemban Kolonel Joko adalah Komandan Resimen Armed Putra 2 Kostrad (Danmen Armed 2/PY/2 Kostrad), sebuah posisi strategis di jajaran TNI Angkatan Darat.
Penunjukan Kolonel Joko sebagai pemimpin upacara bukanlah keputusan yang diambil secara mendadak. Karirnya yang cemerlang dan pengalamannya di berbagai medan tugas menjadi pertimbangan penting. Sebelum menjabat sebagai Danmen Armed 2 Kostrad, Kolonel Joko pernah mengemban amanah sebagai Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Iskandar Muda (IM), Banda Aceh pada tahun 2021. Sebelumnya lagi, pada 2017, ia juga pernah memimpin Kodim 0809 di Kodam V Brawijaya selama sembilan bulan. Rotasi tugas yang beragam ini semakin mematangkan kepemimpinan dan wawasannya di dunia militer.
Also Read
Kiprah Kolonel Joko tak hanya di dunia militer. Ia juga dikenal sebagai sosok suami dan ayah yang bertanggung jawab. Istrinya, Dita, saat ini aktif sebagai Ketua Persit KCK Cabang XXIII Menarmed 2 Koorcab Divif 2 PG Kostrad. Dukungan keluarga tentu menjadi salah satu pendorong semangatnya dalam mengemban tugas negara.
Penunjukan Kolonel Joko Setiyo Kurniawan sebagai pemimpin upacara HUT RI di Istana Negara bukan hanya sekadar seremoni. Ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian seorang prajurit TNI. Ia menjadi simbol dari profesionalisme, kepemimpinan, dan semangat patriotisme yang patut diteladani. Di balik sosoknya yang tegap dan berwibawa, tersimpan pengalaman dan perjuangan yang panjang untuk membaktikan diri pada bangsa dan negara. Kehadirannya di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 lalu, menjadi catatan sejarah yang tak terlupakan bagi dirinya dan seluruh bangsa Indonesia.