Lordosis, Kifosis, Skoliosis: Mengenal Lebih Dalam Kelainan Postur Tubuh dan Cara Mengatasinya

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Postur tubuh yang ideal bukan sekadar masalah penampilan, tapi juga fondasi penting untuk kesehatan dan kenyamanan beraktivitas sehari-hari. Sayangnya, banyak dari kita yang kurang menyadari bahwa tulang belakang bisa mengalami kelainan yang memengaruhi postur tubuh. Tiga jenis kelainan yang umum terjadi adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis. Apa perbedaan ketiganya dan bagaimana cara mengatasinya? Mari kita bedah satu per satu.

Lordosis: Lebih dari Sekadar "Bokong Nungging"

Lordosis sering disebut juga swayback, yaitu kondisi ketika tulang belakang bagian bawah (lumbal) melengkung ke dalam secara berlebihan. Jika dilihat dari samping, lekukan di punggung bawah akan tampak sangat menonjol, seperti "bokong nungging" yang berlebihan.

Normalnya, tulang belakang memang memiliki lekukan alami. Bagian leher (servikal) melengkung ke dalam, bagian dada (torakal) melengkung ke luar, dan bagian pinggang (lumbal) melengkung ke dalam. Namun, pada lordosis, lekukan lumbal ini menjadi terlalu dalam.

Penyebab lordosis bervariasi, mulai dari kebiasaan duduk yang buruk, kelebihan berat badan, hingga kondisi medis tertentu seperti spondilolistesis (pergeseran tulang belakang). Ibu hamil juga rentan mengalami lordosis karena perubahan bentuk tubuh dan penambahan berat badan.

Kifosis: Bukan Sekadar Bungkuk Biasa

Kifosis adalah kondisi ketika tulang belakang bagian atas (torakal) melengkung ke luar secara berlebihan, menyebabkan postur tubuh menjadi bungkuk. Kondisi ini sering kali diidentikkan dengan "punuk" di punggung bagian atas.

Sama seperti lordosis, kifosis juga merupakan bagian alami dari kurva tulang belakang. Namun, jika lekukan torakal terlalu besar, maka akan menimbulkan masalah. Kifosis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti postur tubuh yang buruk saat kecil, osteoporosis (pengeroposan tulang), atau penyakit genetik. Pada anak-anak, kifosis juga bisa disebabkan oleh penyakit Scheuermann, yaitu kelainan pertumbuhan tulang belakang.

Skoliosis: Tulang Belakang yang Membentuk Huruf

Skoliosis adalah kondisi ketika tulang belakang melengkung ke samping, membentuk kurva seperti huruf "C" atau "S". Jika dilihat dari belakang, tulang belakang seharusnya terlihat lurus. Pada skoliosis, tulang belakang akan terlihat bengkok ke kiri atau kanan.

Skoliosis bisa terjadi karena berbagai penyebab. Pada beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Skoliosis juga bisa disebabkan oleh kondisi medis seperti distrofi otot, cerebral palsy, atau kelainan genetik. Selain itu, perbedaan panjang kaki juga bisa memicu skoliosis.

Dampak dan Cara Mengatasinya

Kelainan postur tubuh seperti lordosis, kifosis, dan skoliosis, tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak ditangani, kelainan ini bisa menyebabkan nyeri punggung kronis, gangguan pernapasan, kelelahan, bahkan masalah psikologis akibat penampilan yang tidak ideal.

Penting untuk mendeteksi dini kelainan postur tubuh. Jika ada kecurigaan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti rontgen untuk menentukan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelainan postur tubuh, antara lain:

  • Fisioterapi: Latihan-latihan khusus yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot punggung dan memperbaiki postur tubuh.
  • Penggunaan brace (penyangga): Alat bantu yang digunakan untuk menstabilkan tulang belakang, terutama pada kasus skoliosis pada anak-anak dan remaja.
  • Obat-obatan: Digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  • Operasi: Pilihan terakhir yang dilakukan jika metode pengobatan lain tidak berhasil.

Selain pengobatan medis, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sendiri untuk menjaga postur tubuh tetap ideal:

  • Perhatikan postur tubuh saat duduk dan berdiri: Duduk dengan tegak, bahu rileks, dan punggung menempel pada sandaran kursi. Berdiri dengan tegap, pandangan lurus ke depan, dan beban tubuh merata pada kedua kaki.
  • Lakukan olahraga secara teratur: Olahraga yang fokus pada penguatan otot inti (core) sangat bermanfaat untuk menjaga postur tubuh yang baik.
  • Jaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan dapat memberikan beban ekstra pada tulang belakang.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan sesuai: Sepatu hak tinggi sebaiknya dihindari karena bisa mengubah postur tubuh.

Menjaga postur tubuh yang baik adalah investasi untuk kesehatan jangka panjang. Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat, dan gaya hidup sehat, kita bisa terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat kelainan postur tubuh. Jangan anggap remeh tanda-tanda kelainan pada tulang belakang. Segera konsultasikan dengan dokter jika ada keluhan agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Baca Juga

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Hukum Hujan-Hujanan Saat Puasa: Tak Sengaja Tertelan, Puasa Tetap Sah

Maulana Yusuf

Bulan Ramadan tahun ini disambut dengan curah hujan yang cukup tinggi di berbagai wilayah. Fenomena ini memunculkan pertanyaan di kalangan ...

Tinggalkan komentar