Lukas Enembe, nama yang tak asing lagi di kancah politik Papua, memulai perjalanannya dari seorang pegawai negeri sipil hingga menduduki kursi Gubernur. Lahir di Kembu, Tolikara, Irian Barat pada 27 Juli 1967 dengan nama asli Lomato Enembe, perjalanan hidupnya menjadi cerminan dinamika politik dan pembangunan di Papua.
Lukas menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Sam Ratulangi, Manado, dengan jurusan Ilmu Sosial dan Politik. Langkah ini menjadi fondasi awal kariernya di pemerintahan. Setelah lulus, ia mengawali kariernya sebagai PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke sebelum terjun ke dunia politik.
Merintis Karier Politik di Puncak Jaya
Langkah pertamanya di dunia politik adalah saat ia menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya mendampingi Eliezer Renmaur pada tahun 2001. Kemudian, ia dipercaya menduduki kursi Bupati Puncak Jaya selama dua periode, dari tahun 2007 hingga 2012. Di sini, Enembe mulai membangun reputasinya sebagai pemimpin yang moderat dan mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat.
Also Read
Menjadi Gubernur Papua dan Terjerat Kasus Korupsi
Kiprahnya di Puncak Jaya membawanya ke posisi yang lebih tinggi. Pada tahun 2013, Lukas Enembe terpilih sebagai Gubernur Papua, didampingi oleh Klemen Tinal sebagai wakilnya. Selama masa jabatannya, ia dikenal sebagai sosok yang aktif membangun komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama dan adat.
Namun, di balik kesuksesan politiknya, bayangan kasus korupsi mulai menghantui. Pada September 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi. Penetapan tersangka ini memicu gelombang protes dari para pendukungnya yang menganggap kasus ini bermotif politik terkait dengan pemilihan umum gubernur 2018.
Penangkapan dan Dampak di Papua
Klimaks dari kasus ini adalah penangkapan Lukas Enembe oleh KPK pada 10 Januari 2023. Penangkapan ini sontak memicu reaksi keras dari para pendukungnya, bahkan berujung pada penyerangan terhadap Mako Brimob di Papua. Insiden ini menunjukkan betapa kuatnya dukungan yang dimiliki Lukas di Papua, serta kompleksitas permasalahan yang melingkupinya.
Kasus Lukas Enembe bukan hanya sekadar persoalan hukum, tetapi juga mencerminkan dinamika politik dan sosial di Papua. Ia menjadi simbol dari perjalanan seorang tokoh politik yang awalnya dipandang sebagai harapan, namun kemudian tersandung kasus korupsi. Perjalanan karier Lukas Enembe adalah pengingat bahwa kekuasaan dan jabatan tidak selalu menjamin integritas, dan kasusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.