Lagu "Margogo Ijur Bari" yang dinyanyikan oleh Teratai Voice, ciptaan Serli Napitu, kini menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta musik berbahasa Batak. Lebih dari sekadar melodi indah, lagu ini mengusung tema universal tentang rasa syukur seorang anak atas keteguhan hati orang tuanya. Menggunakan bahasa Batak, lagu ini dengan lugas menyampaikan penghargaan mendalam terhadap perjuangan orang tua yang tak kenal lelah.
Lirik lagu ini, meskipun sederhana, mampu menyentuh relung hati pendengarnya. Bait pertama menggambarkan realitas hidup yang mungkin sulit, "Walau hidup miskin tidak kau perlihatkan". Namun, orang tua dalam lagu ini digambarkan sebagai sosok yang kuat dan tegar. Mereka tetap tersenyum dan menyembunyikan kelelahan di balik wajah mereka, sebuah penggambaran yang sangat menyentuh.
"Kau tetap tersenyum, kau tetap tersenyum walaupun kau letih" seolah menjadi penegasan bahwa orang tua adalah pilar kekuatan bagi anak-anaknya. Ketegaran ini tidak muncul begitu saja, melainkan didorong oleh kasih sayang dan tekad yang besar. Lirik "Kekuatan air liurmu lah kau ayah ibu / Dihatimu, dihatimu agar tidak kurasakan lagi" secara metaforis menggambarkan bagaimana orang tua menggunakan seluruh energi dan dedikasinya untuk melindungi anak-anak mereka dari kesulitan.
Also Read
Penggalan lirik ini memiliki kedalaman makna yang luar biasa. "Air liur" yang sering dianggap remeh, dalam konteks lagu ini justru menjadi simbol kekuatan, perjuangan, dan pengorbanan orang tua. Mereka rela bekerja keras, bahkan sampai titik lelah, hanya agar anak-anak mereka tidak mengalami kesulitan yang sama. Ungkapan ini menjadi sebuah apresiasi yang sangat tulus dan mendalam.
Pesan utama dari lagu "Margogo Ijur Bari" adalah ungkapan syukur atas ketangguhan orang tua. Lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi refleksi bagi kita semua tentang betapa berharganya peran orang tua dalam kehidupan. Ia juga menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa menghargai setiap tetesan keringat dan pengorbanan mereka.
Lagu ini juga menyoroti bagaimana orang tua, terutama dalam konteks budaya Batak, sering kali tidak menunjukkan kelelahan atau kesulitan mereka secara terbuka. Mereka lebih memilih untuk tetap tegar demi memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Hal ini tentu saja patut menjadi teladan dan renungan bagi kita semua, tentang bagaimana kita bisa belajar dari keteguhan hati mereka.
"Margogo Ijur Bari" bukan hanya sekadar lagu, melainkan sebuah narasi kehidupan yang dipenuhi dengan cinta, perjuangan, dan rasa syukur. Lagu ini berhasil menangkap esensi dari hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, dan mengemasnya dalam sebuah karya seni yang indah dan menyentuh. Dengan lirik sederhana dan melodi yang syahdu, lagu ini mampu menembus batas bahasa dan budaya, mengingatkan kita akan pentingnya menghargai orang tua dalam hidup kita.