Keputusan politikus senior Maruarar Sirait untuk mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Januari 2024 lalu, sontak mengejutkan publik dan mengundang berbagai spekulasi. Setelah sepuluh tahun berkiprah di partai berlambang banteng moncong putih itu, langkah ‘Bang Ara’ – sapaan akrabnya – ini memicu pertanyaan besar mengenai arah politiknya di masa depan. Siapakah sebenarnya Maruarar Sirait, dan apa saja yang melatarbelakangi keputusannya?
Lahir dari Keluarga Politikus dan Aktivis
Lahir di Medan pada 23 Desember 1969, Maruarar merupakan putra dari Sabam Sirait, seorang tokoh politik senior yang juga anggota DPR RI. Hubungan erat sang ayah dengan Megawati Soekarnoputri, bahkan memotivasi Megawati untuk terjun ke dunia politik, memberikan gambaran betapa politik telah mendarah daging dalam keluarga Sirait.
Pendidikan Maruarar dimulai di SD PKSD VI Jakarta, dilanjutkan ke SMPK Ora et Labora Jakarta, dan SMA Negeri 47 Jakarta. Jejak akademisnya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung, di mana ia aktif dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Resimen Mahasiswa Unpar. Sebelum terjun ke panggung politik, ia sempat menimba pengalaman sebagai Manager KKBM Unpar Bandung, menunjukkan jiwa kepemimpinannya sejak muda.
Also Read
Kiprah Panjang di Parlemen dan Dunia Sepak Bola
Karir politik Maruarar mencapai puncaknya saat menjadi anggota DPR RI selama tiga periode, dari 2004 hingga 2019. Selama di parlemen, ia sempat duduk di Komisi X yang membidangi urusan keuangan dan perbankan. Meski gagal mempertahankan kursi legislatif pada Pemilu 2019, ia tetap dipercaya mengemban amanah sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada September 2023. Penunjukan ini menunjukkan pengakuan atas kapasitas dan integritasnya di mata publik.
Namun, di tengah berbagai kiprahnya itu, muncul kabar mengejutkan di awal tahun 2024. Maruarar memutuskan untuk keluar dari PDIP, partai yang telah membesarkan namanya selama satu dekade. Langkah ini tak ayal memicu berbagai spekulasi mengenai motivasi dan rencana politiknya di masa depan.
Spekulasi Alasan di Balik Mundurnya Maruarar dari PDIP
Meskipun tidak ada pernyataan resmi dari Maruarar mengenai alasan pengunduran dirinya, beberapa spekulasi mencuat di kalangan pengamat politik dan publik. Salah satu dugaan yang mengemuka adalah adanya perbedaan pandangan atau ketidaksepahaman dalam internal partai.
Beberapa analis juga menyebutkan kemungkinan adanya manuver politik jelang Pemilu 2024, di mana Maruarar mungkin sedang mempertimbangkan langkah strategis untuk karir politiknya di masa depan. Ada pula yang menduga ia ingin lebih leluasa bergerak tanpa terikat dengan batasan-batasan partai.
Hingga saat ini, Maruarar belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan di balik keputusannya, sehingga spekulasi terus bergulir di ruang publik. Mundurnya Maruarar dari PDIP tentu menjadi perhatian bagi para pemilih dan juga para pengamat politik. Langkah ini menjadi catatan penting dalam perjalanan politik Indonesia yang dinamis.
Ke depan, publik akan menantikan langkah selanjutnya dari seorang Maruarar Sirait. Apakah ia akan merapat ke partai lain, atau memilih untuk berkiprah di luar ranah partai politik? Waktu yang akan menjawabnya. Satu hal yang pasti, jejak politiknya telah menjadi bagian dari dinamika perpolitikan Indonesia.