Dunia musik Indonesia kembali berduka. Setelah kepergian Melisa Sidabutar pada tahun 2020, kini sang kembaran, Melitha Sidabutar, menyusul pada 8 April 2024. Kematian Melitha tak hanya menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga dan teman-teman terdekat, tetapi juga memantik kembali memori tentang kepergian Melisa yang terjadi tiga setengah tahun silam. Fakta bahwa keduanya pergi pada tanggal yang sama, 8, menambah aura misteri dan duka yang menyelimuti keluarga Sidabutar.
Dua Saudara, Satu Takdir, Satu Tanggal
Melisa Sidabutar, yang lebih dulu berpulang pada 8 Desember 2020, diketahui meninggal dunia akibat pembengkakan katup jantung. Sementara itu, Melitha menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Bekasi pada 8 April 2024 akibat gagal jantung. Fakta mencengangkan lainnya, kedua saudara kembar ini lahir pada 8 Januari 2001. Angka 8 seolah menjadi benang takdir yang mengikat kehidupan mereka, bahkan hingga akhir hayat.
Kepergian Melitha yang mendadak, hanya berselang beberapa tahun dari kepergian Melisa, tentu menimbulkan pertanyaan. Apakah ada faktor genetik atau riwayat penyakit keluarga yang menyebabkan kedua gadis muda ini mengalami masalah jantung? Hingga kini, belum ada penjelasan resmi yang mengungkap kronologi detail penyebab kematian keduanya. Namun, yang pasti, duka yang ditinggalkan begitu mendalam.
Also Read
Perjalanan Karir Singkat di Dunia Musik
Sejak kecil, Melitha dan Melisa telah menunjukkan bakat dan minat di bidang musik. Keduanya pertama kali menjajaki panggung pencarian bakat melalui ajang Idol Junior musim pertama pada 2014. Meski hanya Melitha yang berhasil lolos, langkah mereka di dunia musik tak berhenti di situ. Mereka kembali mencoba peruntungan di Indonesian Idol musim ke-11. Kali ini, Melisa yang berhasil melaju ke babak selanjutnya, sementara Melitha harus terhenti.
Meskipun sempat gagal di ajang pencarian bakat, Melitha tak menyerah. Ia kemudian merilis lagu rohani berjudul "Penolong Setia," yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi trending di YouTube. Lagu ini seolah menjadi simbol semangat dan talenta yang dimiliki Melitha. Sayangnya, di tahun yang sama, ia harus merelakan kepergian sang kembaran, Melisa.
Bersatu Kembali dalam Keabadian
Awalnya, Melisa dimakamkan di TPU Pedurenan, Bekasi. Namun, keluarga memutuskan untuk memindahkan jasadnya dan menyatukannya dengan Melitha di Sandieo Hills. Pemindahan ini seolah menjadi simbol bahwa keduanya, yang semasa hidup selalu bersama, kini bersatu kembali dalam keabadian.
Kepergian Melitha dan Melisa meninggalkan luka yang sangat dalam di hati keluarga, teman, dan para penggemar. Kisah mereka, dua saudara kembar dengan bakat musik yang luar biasa dan takdir yang misterius, akan terus dikenang. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan, serta semangat untuk terus mengenang karya dan kebaikan yang telah mereka tinggalkan.
Kisah Melitha dan Melisa adalah pengingat bagi kita semua tentang betapa rapuhnya kehidupan dan betapa berharganya waktu yang kita miliki. Semoga mereka berdua beristirahat dengan tenang di sisi-Nya.