Siapa yang tak kenal Bruno Mars? Penyanyi dengan segudang lagu hits ini memang punya tempat tersendiri di hati banyak orang, termasuk mungkin kamu. Selain karena musiknya yang asyik, lirik lagu Bruno Mars seringkali terasa "kena" dan relatable dengan pengalaman hidup kita. Salah satu lagu yang cukup populer dan menyimpan makna mendalam adalah "If I Knew". Dirilis pada tahun 2012 dalam album "Unorthodox Jukebox", lagu ini bukan sekadar tentang cinta, tapi juga refleksi diri dan penyesalan.
Lebih dari Sekadar Lagu Cinta: Penyesalan dan Refleksi Diri di "If I Knew"
Berdasarkan liriknya, "If I Knew" mengisahkan tentang seorang pria yang menyesali perbuatan masa lalunya, terutama perlakuan buruknya terhadap orang yang ia sayangi. Lirik seperti "Oh, oh, oh I, I was a city boy / Riding to danger’s where I’d always run" menggambarkan sosok pria muda yang hidup dalam euforia kota, cenderung ugal-ugalan, dan suka bersenang-senang tanpa memikirkan konsekuensi.
Bruno Mars seperti ingin membawa kita melihat masa mudanya, di mana ia membuat keputusan yang kurang bijaksana. Lirik "But I wouldn’t have done / All the things that I have done / If I knew, one day you’d come" adalah pengakuan yang jujur dan penuh penyesalan. Ia sadar bahwa jika ia tahu akan bertemu dengan seseorang yang begitu istimewa, ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak.
Also Read
Hal menarik dari lagu ini adalah adanya perubahan perspektif. Awalnya, ia menggambarkan dirinya sebagai "anak kota" yang cuek dan penuh kebebasan. Namun, ketika cinta datang, ia menyadari bahwa perbuatannya di masa lalu telah menyakiti hati orang yang ia cintai. Penyesalan ini bukan sekadar penyesalan yang hampa, tapi juga dorongan untuk memperbaiki diri dan membangun hubungan yang lebih baik.
Lirik Penuh Harapan di Tengah Penyesalan
Meskipun bernada penyesalan, lagu "If I Knew" juga menyimpan harapan dan optimisme. Lirik "Let’s leave the past behind us, behind us / So that we can go where love will find us" adalah ajakan untuk melupakan masa lalu dan menatap masa depan bersama. Ini menunjukkan bahwa penyesalan bukan akhir dari segalanya, tapi bisa menjadi titik awal untuk memulai sesuatu yang baru.
Lagu ini juga menyiratkan bahwa cinta bisa menjadi kekuatan untuk mengubah seseorang menjadi lebih baik. Bruno Mars, melalui lagu ini, seolah-olah mengakui keistimewaan sang kekasih dan berjanji akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Lirik "Baby I, I wish we were seventeen / So I could give you all the innocence / That you give to me" mengungkapkan keinginan untuk kembali ke masa lalu dan memberikan kepolosan yang sama dengan yang ia terima.
Pesan Universal untuk Kita Semua
"If I Knew" bukan hanya lagu tentang penyesalan, tapi juga tentang pentingnya refleksi diri. Lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan terkadang kita baru menyadari kesalahan kita setelah semuanya terjadi. Namun, bukan berarti kita harus terus menerus terjebak dalam penyesalan.
Lagu ini juga mengajarkan bahwa cinta bisa menjadi kekuatan transformatif. Cinta bisa mengubah kita menjadi lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan lebih menghargai orang lain. Jadi, lagu ini bukan hanya untuk mereka yang pernah menyesal, tapi juga untuk semua orang yang ingin belajar dari kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih baik. "If I Knew" dari Bruno Mars lebih dari sekadar lagu cinta, ini adalah refleksi tentang kehidupan dan hubungan yang kompleks, dikemas dalam musik yang enak didengar.