Lagu "Oceans & Engines" dari NIKI bukan sekadar deretan nada yang indah. Di balik melodi sendu dan vokal khasnya, tersimpan kisah pilu tentang perpisahan, penerimaan, dan upaya untuk terus melangkah maju. Lagu ini, seperti sebuah jurnal pribadi, membuka lembaran kenangan pahit manis sebuah hubungan yang harus berakhir.
Lebih dari Sekadar Perpisahan Biasa
Jika banyak lagu perpisahan meratapi kesedihan mendalam atau kekecewaan, "Oceans & Engines" justru menawarkan perspektif yang lebih kompleks. Lagu ini mengajak kita menyelami fase-fase emosional yang dialami seseorang saat menghadapi perpisahan. Kita diajak merasakan nostalgia saat mengingat momen-momen indah bersama, keraguan dan ketidakpercayaan saat menyadari orang yang dulunya sangat dekat kini terasa begitu asing, hingga akhirnya mencapai titik penerimaan meskipun masih ada rasa sakit yang mengiringi.
Jejak-Jejak Kenangan dalam Lirik
Lirik lagu ini penuh dengan metafora dan penggalan-penggalan kenangan yang terasa sangat personal. Penggalan lirik "Matahari tenggelam di hari Sabtu, kita berbaring di kasurku" menghadirkan gambaran momen intim yang begitu sederhana namun penuh makna. Frasa "Jari bertautan dan begitu pula pikiran kita" menggambarkan betapa dekatnya hubungan yang pernah terjalin. Namun, kehangatan itu kontras dengan kenyataan bahwa perpisahan telah di depan mata.
Also Read
Perasaan kehilangan juga terasa begitu kuat dalam lirik "Bagaimana bisa sekarang kau terasa seperti orang asing?". Pertanyaan ini mewakili kebingungan dan ketidakpercayaan seseorang saat menyadari bahwa orang yang dulu sangat dikenal kini terasa begitu jauh. Namun, di balik rasa sakit itu, tersirat juga keteguhan untuk tetap menghargai kenangan yang ada.
Penerimaan yang Pahit Namun Memerdekakan
Salah satu kekuatan lagu ini adalah penggambaran proses penerimaan yang jujur. Lirik "Aku akan selalu mencintaimu, itulah mengapa kutulis lagu terakhir ini" menunjukkan bahwa meskipun perpisahan menyakitkan, rasa cinta yang pernah ada tidak serta merta menghilang. Lagu ini juga menyiratkan bahwa terkadang, perpisahan adalah satu-satunya jalan untuk beranjak dan menemukan kebahagiaan yang baru.
Bagian pre-chorus dan chorus menekankan bahwa meskipun sulit, pada akhirnya ia akan baik-baik saja. Namun ia tetap jujur bahwa hal tersebut belum bisa terjadi saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa proses move on adalah sesuatu yang memerlukan waktu dan tidak bisa dipaksakan.
Lebih dari Sekadar Lagu, Sebuah Refleksi Diri
"Oceans & Engines" bukan hanya tentang perpisahan cinta romantis. Lagu ini juga berbicara tentang perubahan, pertumbuhan, dan penerimaan diri. Di balik kisah perpisahan, tersirat juga pesan tentang pentingnya menghargai kenangan, merelakan yang telah berlalu, dan berani membuka lembaran baru. Lirik "Kutelah kehilangan semua tanah yang kokoh, Dan hanya kekosongan ini yang kamu temukan" menyoroti bagaimana perpisahan bisa mengguncang fondasi hidup seseorang, namun justru di titik inilah kita bisa menemukan kekuatan untuk membangun kembali diri.
Melalui lirik lagu ini, NIKI berhasil merangkai sebuah narasi yang menyentuh hati. Lagu ini bukan hanya sekadar lagu perpisahan biasa, namun juga sebuah pengingat bahwa setiap akhir pasti akan ada awal yang baru. "Oceans & Engines" mengajak kita untuk tidak hanya meratapi kesedihan, namun juga merangkul perubahan dan berani menatap masa depan.