Suara tokek, dengan ciri khas "tok..kek…" yang bergema, seringkali menghiasi malam-malam kita. Tak jarang, kita bertanya-tanya, adakah makna tersembunyi di balik suara reptil satu ini? Di berbagai daerah, tokek bukan sekadar hewan melata biasa, melainkan dikaitkan dengan berbagai kepercayaan dan mitos. Salah satu yang paling populer adalah soal jumlah bunyi tokek dan pertanda yang dibawanya.
Seperti yang kerap kita dengar, bunyi tokek konon dapat mengindikasikan rezeki dan keberuntungan. Semakin nyaring suara tokek di rumah, semakin deras pula rezeki yang dipercaya akan menghampiri. Namun, ada sisi lain yang perlu kita telaah, yaitu perhitungan bunyi tokek yang dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk, seringkali dihubungkan dengan konsep ganjil dan genap.
Mari kita bedah lebih dalam mengenai mitos suara tokek dan arti di balik jumlah bunyinya:
Also Read
-
1 Kali: Sida Karya – Pertanda baik, menandakan kesuksesan dalam pekerjaan atau usaha yang sedang dijalani.
-
2 Kali: Nemu Asih – Membawa pesan positif tentang hubungan yang harmonis, saling mengasihi dan menyayangi antar anggota keluarga atau pasangan.
-
4 Kali: Menemuredut – Kabar kurang menyenangkan, mengisyaratkan adanya kesulitan atau masalah yang akan dihadapi.
-
5 Kali: Sangging Suka – Pertanda kebahagiaan dan kegembiraan, menunjukkan datangnya momen-momen menyenangkan dalam hidup.
-
7 Kali: Nemu Ayu – Mengandung makna positif tentang kebaikan dan keberuntungan, mengindikasikan datangnya hal-hal baik dalam hidup.
-
8 Kali: Ala Gering – Pertanda buruk, menandakan adanya masalah kesehatan atau keburukan yang mungkin akan terjadi.
-
9 Kali: Sengsara Bara – Simbol kesengsaraan atau kesulitan hidup yang berkepanjangan.
-
10 Kali: Wiryaguna – Pertanda baik, menunjukkan bahwa seseorang akan menjadi sangat berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
-
12 Kali: Meweh Kepanggih – Pertanda adanya kesulitan atau masalah yang akan ditemui di kemudian hari.
-
13 Kali: Laba Bhukti – Simbol keuntungan, baik dalam hal materi maupun non-materi.
-
14 Kali: Setata Uyut – Mengindikasikan adanya keributan, pertengkaran, atau suasana rumah yang tidak kondusif.
-
15 Kali: Ala Dahat – Pertanda sangat buruk, menandakan adanya kesialan yang besar atau hal-hal negatif yang akan terjadi.
Memahami Mitos dengan Bijak
Penting untuk diingat bahwa mitos-mitos ini adalah bagian dari kepercayaan tradisional yang telah lama dipegang oleh sebagian masyarakat. Sebagai masyarakat modern, kita perlu menyikapi mitos ini dengan bijak. Alih-alih menjadikannya patokan hidup yang kaku, lebih baik kita memandangnya sebagai kekayaan budaya yang unik dan menarik.
Sisi positif dari mitos ini adalah bagaimana kita belajar untuk memaknai setiap peristiwa dalam hidup, termasuk hal-hal sederhana seperti suara tokek. Ini juga bisa menjadi pengingat untuk selalu berbuat baik, menjaga hubungan dengan sesama, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan hidup.
Bukan Sekadar Mitos: Fakta Ilmiah di Balik Suara Tokek
Di balik mitos yang berkembang, kita juga perlu memahami bahwa tokek mengeluarkan suara "tok..kek…" sebagai cara mereka berkomunikasi, terutama saat mencari pasangan atau mempertahankan wilayah. Suara ini dihasilkan oleh organ khusus di tenggorokannya, bukan pertanda khusus yang bersifat mistis.
Jadi, apakah kita perlu mempercayai mitos suara tokek? Jawabannya ada di tangan kita sendiri. Yang terpenting, mari kita sikapi dengan bijak dan selalu mengutamakan akal sehat dan logika dalam setiap tindakan kita. Mitos boleh saja ada, tetapi jangan sampai membuat kita terlena dan melupakan hal-hal penting dalam kehidupan nyata.