Pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko beberapa waktu lalu sontak menjadi perbincangan hangat. Bukan tanpa alasan, keduanya dikenal sebagai figur yang sempat bersaing sengit dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Hal ini memunculkan kembali rasa ingin tahu publik, siapa sebenarnya sosok Moeldoko?
Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur ini bukanlah orang baru dalam kancah perpolitikan dan pertahanan Indonesia. Lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana di Ponorogo, Moeldoko merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara. Kehidupan masa kecilnya di lingkungan yang sederhana menempa karakternya menjadi pribadi yang tangguh dan disiplin. Pernikahannya dengan Koesni Harningsih dikaruniai dua orang anak, Randy Bimantara dan Joanina Rachmaa.
Jejak Militer yang Gemilang
Moeldoko menempuh pendidikan formal di Ponorogo sebelum akhirnya menjejakkan kaki di Akademi Militer pada tahun 1977. Lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1981, ia mengawali karir militernya dengan penuh dedikasi. Pengalamannya dalam berbagai operasi militer, baik di dalam maupun di luar negeri, menjadi bukti komitmennya terhadap pertahanan dan keamanan negara. Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A pada tahun 1995 adalah sebagian dari catatan penting dalam karier militernya.
Also Read
Puncak karir militernya diraih saat ia menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 2013-2015. Sebelumnya, ia juga sempat mengemban amanah sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Kepemimpinannya di militer selalu diwarnai dengan ketegasan dan visi yang jelas. Tak heran jika ia dikenal sebagai sosok yang disegani dan dihormati di kalangan militer.
Transisi ke Dunia Politik dan Kontroversi
Setelah pensiun dari dinas militer, Moeldoko beralih ke ranah politik. Ia dipercaya menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada tahun 2018 hingga saat ini. Penunjukannya sebagai KSP menunjukkan bahwa Moeldoko memiliki kemampuan manajerial dan pemahaman politik yang dibutuhkan untuk mendukung jalannya pemerintahan.
Namun, kiprahnya di dunia politik tak lepas dari kontroversi. Salah satu yang paling mencuat adalah terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa pada tahun 2020. Langkah ini memicu perpecahan internal di tubuh partai dan menjadi polemik panjang yang melibatkan Moeldoko dan AHY sebagai dua kubu yang berseberangan.
Lebih dari Sekadar Rival AHY
Moeldoko bukan hanya rival AHY dalam perebutan kursi ketua partai. Ia adalah sosok dengan rekam jejak panjang di militer dan pemerintahan. Pertemuannya dengan AHY belakangan ini menyoroti dinamika politik Indonesia yang terus berkembang. Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, perjalanan hidup Moeldoko, dari medan tempur hingga ke istana, memberikan gambaran tentang kompleksitas karir dan ambisi politik di Indonesia.
Keberadaannya sebagai KSP saat ini, di tengah berbagai isu politik dan ekonomi, menjadi sorotan publik. Mampukah Moeldoko membuktikan kapasitasnya dalam mengemban amanah ini dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa? Waktu yang akan menjawabnya.