Kabar duka menyelimuti industri kecantikan Indonesia. Dr. Hj. B.R.A. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum., pendiri sekaligus ikon Mustika Ratu, menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (24/4) pukul 01.00 WIB di usia 96 tahun. Kepergian tokoh yang dikenal gigih memperjuangkan warisan budaya dan kecantikan Indonesia ini, meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak.
Berita duka ini pertama kali disampaikan oleh presenter Tantowi Yahya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada pukul 06.00 WIB. Keluarga besar almarhumah telah mengonfirmasi kabar tersebut, serta menyampaikan bahwa jenazah disemayamkan di rumah duka Menteng sebelum dimakamkan di Bogor setelah waktu zuhur.
Kepergian Mooryati bukan sekadar kehilangan seorang pengusaha sukses, melainkan juga kehilangan sosok yang berjasa melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya jamu dan kosmetik tradisional, ke kancah nasional dan internasional. Lahir di Surakarta pada tahun 1928, Mooryati dibesarkan dalam lingkungan Keraton Surakarta yang kaya akan tradisi. Ia adalah cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X, yang sejak kecil telah akrab dengan seni tari, kerawitan, membatik, serta pengetahuan meramu jamu dan kosmetik alami.
Also Read
Pengalaman masa kecil inilah yang kemudian membentuk jiwa wirausaha Mooryati. Ia melihat potensi besar dari warisan budaya tersebut dan bertekad untuk mengangkatnya menjadi sebuah industri. Mustika Ratu, yang ia dirikan, menjadi bukti nyata kegigihannya. Brand tersebut tidak hanya sukses di pasar domestik, tetapi juga berhasil menembus pasar global.
Lebih dari sekadar pebisnis, Mooryati adalah sosok visioner. Ia memahami bahwa kecantikan bukan hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang kesehatan dan kebugaran. Inilah mengapa produk-produk Mustika Ratu selalu mengedepankan bahan-bahan alami dan resep tradisional yang telah teruji secara turun-temurun. Selain itu, Mooryati juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pemberdayaan perempuan. Melalui ajang Puteri Indonesia yang ia gagas pada tahun 1992, Mooryati memberikan wadah bagi perempuan-perempuan Indonesia untuk menunjukkan potensi dan bakat mereka. Ajang ini bukan hanya sekadar kontes kecantikan, tetapi juga menjadi ajang untuk mengangkat citra perempuan Indonesia di mata dunia.
Di luar dunia bisnis dan kecantikan, Mooryati juga sempat terjun ke dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2004-2009 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ini menunjukkan bahwa Mooryati adalah sosok yang tidak hanya peduli terhadap perkembangan ekonomi dan budaya, tetapi juga terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Kepergian Mooryati Soedibyo meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Ia telah menunjukkan bahwa dengan semangat dan kegigihan, kita bisa melestarikan budaya, memberdayakan perempuan, dan membangun bisnis yang sukses. Semoga semangat dan dedikasinya terus menginspirasi generasi penerus. Mooryati Soedibyo bukan hanya sekadar nama, tetapi juga simbol dari kekuatan perempuan Indonesia dan kekayaan warisan budaya bangsa.