Lagu "Muak" yang dipopulerkan oleh Aruma memang sedang ramai diperbincangkan. Dirilis pada 30 September 2022 di kanal YouTube Aruma, lagu ini berhasil mencuri perhatian pendengar dengan melodi indah dan lirik yang sarat makna. Namun, di balik keindahan tersebut, tersimpan sebuah ungkapan rasa kecewa dan jenuh yang mendalam.
"Muak," dari sudut pandang bahasa, secara gamblang mengarah pada perasaan jijik atau bosan yang identik dengan konotasi negatif. Namun, menariknya, Aruma bersama penulis lirik M. Aditya Sahir dan Okto Ahadi, berhasil merangkai kata-kata tersebut menjadi sebuah karya yang puitis. Sentuhan nada yang lembut, khas suara Aruma, semakin memperkuat kesan melankolis pada lagu ini.
Lirik "Muak" mengisahkan tentang kekecewaan yang mendalam dalam hubungan percintaan. Kegagalan cinta yang dialami oleh tokoh "aku" dalam lagu ini menimbulkan amarah dan luka yang sulit disembuhkan. Penggunaan metafora seperti "Lautan diseberangi, Alang-alang berduri dilewati" menggambarkan betapa besar perjuangan yang telah dilakukan, namun berakhir dengan kekecewaan. Ini bukan lagi sekadar patah hati, tapi sebuah trauma yang berulang, seakan "Belum sempat sembuh tertikam lagi."
Also Read
Pengulangan kata "Muak" dalam lirik, memberikan penegasan pada puncak kekesalan yang dirasakan. Penggalan lirik "Katanya cinta sedalam samudra, Bohong, nyata kita berakhir juga," mencerminkan sebuah sindiran terhadap janji-janji manis yang sering diucapkan dalam percintaan, tetapi kerap tidak terbukti. Ini adalah representasi kekecewaan mendalam pada ekspektasi yang dibangun tinggi namun berujung pada realita yang pahit.
Banyak orang yang mungkin akan mengidentifikasi diri dengan lirik lagu ini. Ketika harapan dikhianati dan luka terasa begitu dalam, rasa muak menjadi luapan emosi yang wajar. Melalui "Muak," Aruma tidak hanya menyanyikan tentang rasa kecewa, tetapi juga memberikan ruang bagi pendengar untuk memahami bahwa perasaan seperti ini adalah bagian dari perjalanan hidup.
Penting untuk diingat bahwa "Muak" bukan hanya sekadar lagu galau. Lirik puitis dan melodi indah yang dihadirkan, memberikan warna tersendiri pada tema patah hati. Aruma berhasil menyampaikan pesan yang dalam dengan gaya yang elegan. Ini juga bisa menjadi pengingat bahwa di balik rasa kecewa, ada potensi untuk bangkit dan menyembuhkan diri. Mendengarkan lagu ini, kita diajak untuk meresapi setiap emosi yang dirasakan, mengakui bahwa sakit hati adalah bagian dari proses, dan belajar untuk melepaskannya. "Muak," adalah ungkapan kejujuran emosi yang dirangkai dalam keindahan musik.