Lagu lawas selalu punya daya magisnya sendiri. Salah satunya adalah "It’s All Coming Back to Me Now," ballad super kuat dari diva pop Celine Dion yang kembali viral di TikTok, hampir tiga dekade setelah perilisannya pada tahun 1996. Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, namun juga refleksi bagaimana lagu ini terus relevan dengan kisah cinta yang kompleks dan penuh gejolak.
Lirik lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang berusaha keras melupakan masa lalu, bahkan membuang semua kenangan yang ada. Ada upaya untuk membangun kembali diri, menjadi kuat dan tidak lagi terpengaruh oleh cinta yang pernah ada. Namun, pada akhirnya, kenangan itu datang kembali, menghantam seperti gelombang besar ketika bertemu kembali dengan sosok yang pernah mengisi hati.
Lebih dari Sekadar Lagu Cinta Biasa
"It’s All Coming Back to Me Now" bukan sekadar lagu cinta dengan lirik mellow biasa. Di baliknya, ada narasi tentang perjuangan emosional yang dalam. Kita bisa merasakan betapa sulitnya melupakan seseorang yang pernah begitu berarti, meski logika sudah mengatakan bahwa hubungan itu adalah masa lalu.
Also Read
Ada paradoks dalam lagu ini. Di satu sisi, ada keinginan kuat untuk melupakan dan move on, yang ditunjukkan dengan lirik "And I banished every memory you and I had ever made." Namun, di sisi lain, ada pengakuan bahwa kenangan itu selalu ada, siap untuk muncul kembali di saat yang tak terduga, "But it’s all coming back to me now."
Sentuhan Fisik Sebagai Pemicu Kenangan
Yang menarik dari lagu ini adalah penggunaan sentuhan fisik sebagai pemicu utama kembalinya kenangan. Kalimat seperti "When you touch me like this, and when you hold me like that" menjadi kunci dari keseluruhan cerita. Sentuhan fisik, yang merupakan bagian integral dari hubungan romantis, ternyata menjadi hal yang paling sulit dilupakan. Ia mampu membangkitkan kembali memori dan emosi yang sudah coba dikubur dalam-dalam.
Ini menggarisbawahi betapa kuatnya memori sensori dalam diri kita. Tidak hanya kenangan visual atau audio, tapi juga kenangan taktil yang bisa memberikan dampak emosional mendalam. Sentuhan bisa menjadi semacam mesin waktu yang membawa kita kembali ke momen-momen tertentu dalam hidup.
Relevansi di Era Modern
Kenapa lagu ini bisa kembali viral di TikTok? Jawabannya mungkin karena tema yang diangkat sangat relatable dengan kehidupan cinta banyak orang. Di era modern ini, dengan segala kerumitan hubungan dan media sosial, move on seringkali menjadi tantangan tersendiri. Lagu ini seolah memberi ruang bagi mereka yang sedang berjuang melupakan masa lalu, atau mereka yang diam-diam merindukan kenangan yang pernah ada.
Selain itu, kekuatan vokal Celine Dion yang khas juga menjadi daya tarik tersendiri. Teknik vokal dan penghayatan emosinya membuat lagu ini terdengar begitu dramatis dan menyentuh hati. Ini membuktikan bahwa lagu yang bagus akan selalu abadi, terlepas dari tren musik yang terus berubah.
"It’s All Coming Back to Me Now" bukan hanya lagu untuk bernostalgia, tapi juga untuk merenungkan kompleksitas cinta dan kenangan. Viral di TikTok hanyalah bukti bahwa lagu ini masih relevan dan mampu menyentuh hati banyak orang, bahkan setelah puluhan tahun berlalu. Lagu ini mengajarkan kita bahwa tidak semua kenangan bisa begitu saja dilupakan, dan bahwa kadang kala, masa lalu bisa datang kembali di saat yang tidak terduga.