Siapa yang tak kenal dengan sosok Novia Kolopaking? Aktris yang namanya melambung lewat perannya sebagai "Emak" dalam serial legendaris Keluarga Cemara ini ternyata memiliki perjalanan hidup yang menarik. Selain dikenal sebagai seorang aktris dan penyanyi, Novia juga merupakan istri dari budayawan ternama, Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun. Mari kita telusuri lebih dalam sosok Novia Kolopaking.
Lahir di Bandung pada 9 November 1972 dengan nama lengkap Novia Sanganingrum Saptarea Kolopaking, ia mewarisi darah ningrat dari sang ayah, Suprapto Kolopaking. Novia memiliki garis keturunan dari Kesultanan Mataram melalui Amangkurat I yang merupakan mertua dari Tumenggung Kalapaking I. Sementara itu, sang ibu, Risnalty Adenan, juga berasal dari keluarga terhormat dengan leluhur dari Nagari Sumpu, Sumatra Barat.
Sejak kecil, Novia telah menunjukkan bakat seninya. Ia kerap tampil di berbagai majalah anak-anak, serta unjuk gigi di panggung sebagai penyanyi dan pemain sandiwara. Popularitasnya kian meroket saat ia memerankan "Emak" dalam serial Keluarga Cemara, sebuah karakter yang begitu melekat di hati pemirsa Indonesia. Kesuksesan tersebut membawanya pada peran lain yang tak kalah ikonik, yaitu sebagai "Siti Nurbaya" dalam film televisi dengan judul yang sama. Pada tahun 1992, ia juga merilis lagu religi berjudul "Dengan Menyebut Nama Allah," yang merupakan karya dari Dwiki Dharmawan dan Ags. Arya Dipayana.
Also Read
Pada tahun 1997, Novia memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan Cak Nun. Perbedaan usia yang cukup signifikan, 19 tahun, tidak menjadi penghalang bagi keduanya. Pernikahan ini melahirkan empat orang anak yang semakin melengkapi kebahagiaan keluarga mereka.
Bukan hanya sekadar aktris dan istri seorang tokoh intelektual, Novia Kolopaking adalah sosok perempuan inspiratif. Ia menunjukkan bahwa talenta dan latar belakang keluarga dapat berpadu harmonis, serta tetap relevan dengan perkembangan zaman. Perannya sebagai seorang ibu dan istri juga tidak mengurangi kecintaannya pada seni. Ia tetap aktif di dunia hiburan, terbukti dengan keterlibatannya dalam film Minggu Pagi di Victoria Park (2010).
Kehadiran Novia dalam kehidupan Cak Nun juga membawa warna tersendiri. Keduanya seringkali terlihat bersama dalam berbagai acara, menunjukkan kekompakan dan keharmonisan rumah tangga mereka. Novia Kolopaking bukan hanya sekadar pasangan, tetapi juga merupakan pendamping yang suportif bagi Cak Nun dalam mengarungi kehidupan dan berkarya.
Sosok Novia Kolopaking adalah bukti bahwa perempuan bisa memiliki banyak peran sekaligus; sebagai seniman, ibu, istri, dan individu yang terus berkembang. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya perempuan Indonesia, untuk berani meraih impian dan berkarya tanpa melupakan jati diri.