Lagu "Ojo Nangis" yang dibawakan oleh Ndarboy Genk sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta musik Indonesia, khususnya mereka yang menggemari lagu-lagu berbahasa Jawa. Lagu ini bukan sekadar lagu patah hati biasa, melainkan sebuah representasi dari pengalaman cinta yang begitu getir, dikemas dengan lirik yang lugas dan melodi yang mudah diingat.
Lirik lagu ini menceritakan tentang seseorang yang merasa dikhianati oleh kekasihnya. Ia merasa telah berjuang dan menemani di kala sang kekasih belum memiliki apa-apa, namun justru ditinggalkan saat kekasihnya menemukan orang lain yang dianggap lebih mapan. Penggalan lirik seperti "Kamu bermain di belakang, Kamu memilih dengan yang lebih kaya" menggambarkan rasa kecewa yang mendalam.
Ketidakberdayaan dan kepasrahan juga tersirat dalam lirik, "Kasihan hatiku jika kuteruskan dengan kamu, Mending berpisah, aku sudah tak tahan." Di sini, kita melihat bahwa tokoh dalam lagu tidak ingin lagi berlarut-larut dalam kesedihan. Ia memilih untuk berpisah, meskipun harus menanggung luka seorang diri. Pilihan ini, meski terasa pahit, adalah pilihan yang lebih baik daripada harus terus menerus disakiti.
Also Read
"Ojo Nangis" sendiri, dalam bahasa Indonesia berarti "Jangan Menangis." Kata ini seolah menjadi mantra untuk menguatkan diri. Ia berusaha menasihati diri sendiri untuk tidak meratapi nasib. Penggalan "Cukup aku yang tersakiti, Apa lagi jika soal hati, Harus jalan sendiri sendiri," seolah menegaskan bahwa ia harus berani menghadapi kenyataan dan memilih jalan hidupnya sendiri.
Fenomena lagu ini bukan hanya terletak pada liriknya yang menyayat hati, tetapi juga pada penggunaan bahasa Jawa yang kental. Bahasa Jawa, yang sering dianggap kuno, justru berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar. Hal ini menunjukkan bahwa musik tidak mengenal batasan bahasa. Musik yang jujur dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, akan selalu mendapatkan tempat di hati pendengar, terlepas dari bahasa yang digunakan.
Kesuksesan "Ojo Nangis" juga bisa dilihat sebagai representasi dari tumbuhnya apresiasi terhadap karya-karya musisi daerah. Ndarboy Genk, sebagai salah satu pelopor musik Jawa yang modern, telah berhasil membawa musik tradisi ini ke ranah yang lebih luas. Ia tidak hanya dicintai oleh penikmat musik lokal, tetapi juga oleh pendengar di seluruh Indonesia.
Lebih dari sekadar lagu patah hati, "Ojo Nangis" adalah cerminan realitas kehidupan percintaan. Ia mengingatkan kita bahwa tidak semua hubungan akan berjalan mulus. Ada kalanya kita harus menerima kenyataan bahwa cinta tidak selalu berbalas. Namun, di balik semua kesedihan itu, selalu ada harapan untuk bangkit dan menemukan kebahagiaan yang baru. Lagu ini menjadi penyemangat bagi mereka yang sedang berjuang melalui patah hati, bahwa kesedihan tidak akan berlangsung selamanya. Mereka harus berani berpisah, ikhlas menerima kenyataan, dan melanjutkan hidup.