Pavel Durov, nama yang kini wara-wiri di linimasa, terutama bagi pengguna setia TikTok, memang bukan sosok biasa. CEO Telegram ini seringkali dibandingkan dengan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, karena kesuksesannya di usia muda. Tapi, di balik predikat miliarder teknologi ini, ada perjalanan menarik yang layak kita telaah. Mari kita bedah lebih dalam profil dan kisah hidup Pavel Durov.
Pria kelahiran Saint Petersburg, Rusia, 38 tahun silam ini, memang dikenal sebagai otak di balik Telegram, platform pesan instan yang popularitasnya terus meroket. Namun, perjalanannya tidak instan. Durov tidak langsung berkutat dengan coding dan teknologi. Ia justru memulai dengan minat di bidang bahasa dan sastra.
Lahir dari keluarga akademisi, Durov menghabiskan masa kecilnya di Turin, Italia. Baru pada tahun 2001, ia kembali ke Saint Petersburg untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia mengikuti jejak sang ayah, dan berhasil meraih gelar dari Fakultas Filologi Universitas Negeri Saint Petersburg pada tahun 2006. Prestasi akademisnya pun tidak main-main, Durov dikenal sebagai mahasiswa cerdas dengan nilai terbaik.
Also Read
Namun, dunia teknologi tampaknya memanggil. Setelah lulus, Durov bersama kakaknya mendirikan Vkontakte (VK), sebuah platform media sosial yang sangat mirip dengan Facebook. VK menjadi fenomena di Rusia, bahkan sering disebut sebagai "Facebook-nya Rusia." Keberhasilan VK membawa Durov pada puncak kesuksesan finansial dan menjadikannya seorang miliarder.
Lantas, bagaimana Durov kemudian menciptakan Telegram yang kita kenal sekarang? Setelah mengundurkan diri dari VK karena perbedaan visi dengan investor, Durov memilih untuk fokus pada proyek baru yang lebih mengedepankan privasi dan keamanan. Lahirlah Telegram, platform pesan instan yang menawarkan enkripsi end-to-end dan fitur-fitur lain yang berbeda dari platform pesaingnya.
Telegram bukan sekadar aplikasi pesan. Ia telah bertransformasi menjadi ekosistem digital yang kaya fitur, mulai dari grup komunitas hingga kanal informasi yang luas. Popularitasnya yang terus melambung membuktikan bahwa Durov tidak hanya berani berinovasi, tetapi juga mampu membaca kebutuhan pengguna.
Pavel Durov bukan sekadar miliarder teknologi. Ia adalah seorang visioner yang berhasil mentransformasi cara orang berkomunikasi. Perjalanannya dari seorang mahasiswa filologi hingga menjadi raja Telegram adalah inspirasi bagi siapa saja yang ingin berkarya dan memberikan dampak positif bagi dunia. Kisahnya mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak mengenal batasan latar belakang pendidikan, melainkan ketekunan dan visi yang kuat.
Durov terus berinovasi, dan Telegram pun terus berkembang. Kira-kira, inovasi apalagi ya yang akan dihadirkan oleh Durov di masa depan? Kita tunggu saja!