Perubahan pada payudara seringkali membuat perempuan khawatir, apalagi jika hanya terjadi pada satu sisi. Salah satu keluhan yang kerap muncul adalah payudara kanan terasa mengeras dan nyeri, khususnya di area dekat belahan dada, sementara payudara kiri terasa normal. Kondisi ini tentu memunculkan pertanyaan: apakah normal? Apakah ada kaitannya dengan aktivitas tertentu seperti memompa ASI? Mari kita bahas lebih lanjut.
Mengapa Payudara Bisa Mengeras dan Nyeri?
Perlu dipahami bahwa payudara perempuan sangat sensitif terhadap perubahan hormonal. Fluktuasi hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menyusui dapat menyebabkan perubahan pada jaringan payudara, termasuk rasa nyeri dan pengerasan. Selain faktor hormonal, ada beberapa kemungkinan lain yang bisa menyebabkan payudara kanan mengeras dan nyeri:
- Perbedaan Struktur Jaringan: Tidak semua payudara persis sama. Mungkin saja ada sedikit perbedaan dalam struktur jaringan payudara kanan dan kiri. Perbedaan ini bisa membuat payudara kanan lebih sensitif terhadap perubahan hormonal atau tekanan.
- Kelenjar Susu Tersumbat: Kelenjar susu yang tersumbat dapat menyebabkan penumpukan ASI dan memicu rasa nyeri serta pengerasan pada payudara. Meskipun lebih sering terjadi pada ibu menyusui, kondisi ini juga bisa terjadi pada perempuan yang tidak menyusui, meskipun dengan penyebab yang berbeda.
- Mastitis: Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti infeksi bakteri. Mastitis biasanya menyebabkan payudara terasa panas, merah, nyeri, dan keras.
- Kista Payudara: Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat tumbuh di payudara. Kista bisa menyebabkan rasa nyeri dan benjolan yang terasa keras saat disentuh. Biasanya kista bersifat jinak, tetapi perlu diperiksa oleh dokter untuk memastikan diagnosis.
- Fibroadenoma: Fibroadenoma adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada payudara. Biasanya, fibroadenoma terasa seperti benjolan padat yang mudah digerakkan dan tidak terasa nyeri. Namun, pada beberapa kasus, fibroadenoma dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
- Tekanan atau Trauma: Tekanan atau trauma pada payudara, seperti benturan atau penggunaan bra yang terlalu ketat, juga bisa menyebabkan nyeri dan pengerasan.
- Aktivitas Memompa ASI: Aktivitas memompa ASI yang tidak tepat atau terlalu sering juga bisa menjadi penyebab payudara mengeras dan nyeri. Pemompaan yang terlalu kuat atau frekuensi yang terlalu sering dapat memicu iritasi pada jaringan payudara.
Payudara Kanan dan Kiri: Kenapa Berbeda?
Seringkali, keluhan hanya muncul pada salah satu sisi payudara, sementara sisi lainnya baik-baik saja. Hal ini wajar terjadi karena setiap payudara memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan struktur jaringan, sensitivitas terhadap hormon, dan faktor lainnya yang telah disebutkan di atas.
Also Read
Apakah Terlalu Sering Memompa ASI Bisa Menjadi Penyebab?
Memompa ASI adalah aktivitas yang umum dilakukan oleh ibu menyusui. Namun, jika dilakukan terlalu sering atau dengan teknik yang tidak tepat, hal ini bisa menjadi pemicu payudara mengeras dan nyeri. Untuk menghindari hal ini, pastikan Anda:
- Menggunakan ukuran corong yang tepat: Ukuran corong yang tidak pas dapat menyebabkan gesekan dan iritasi pada puting dan area sekitarnya.
- Mengatur level isapan pompa: Jangan memompa dengan isapan yang terlalu kuat karena dapat melukai jaringan payudara. Mulailah dengan level rendah dan tingkatkan secara bertahap.
- Tidak memompa terlalu sering: Berikan waktu istirahat untuk payudara agar tidak kelelahan. Pompa ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Pijat payudara sebelum memompa: Pijat lembut area payudara sebelum memompa dapat membantu melancarkan aliran ASI dan mengurangi risiko penyumbatan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun sebagian besar penyebab nyeri dan pengerasan pada payudara tidak berbahaya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami hal berikut:
- Nyeri yang tidak kunjung membaik atau semakin parah.
- Terdapat benjolan yang terasa keras dan tidak bergerak.
- Puting mengeluarkan cairan atau darah.
- Perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, penebalan, atau cekungan.
- Demam atau gejala infeksi lainnya.
Pemeriksaan oleh dokter akan membantu memastikan penyebab keluhan Anda dan memberikan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika Anda merasa khawatir. Kesehatan payudara adalah hal yang penting, dan deteksi dini adalah kunci untuk penanganan yang efektif.