Siapa yang tak kenal peuyeum Bandung? Camilan fermentasi singkong ini bukan sekadar pengisi perut, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Kota Kembang. Bahkan, popularitasnya diabadikan dalam sebuah lagu yang melegenda, "Peuyeum Bandung", yang dipopulerkan oleh Nining Maida. Namun, tahukah Anda bahwa lagu ini bukan hanya sekadar pujian untuk rasa manis peuyeum?
Lirik sederhana "Di kampung di kota" yang berulang, sebenarnya menyimpan makna yang lebih dalam. Ia mencerminkan bagaimana peuyeum, dari makanan rumahan di pedesaan, telah menjelma menjadi camilan favorit di perkotaan. Perjalanan peuyeum dari dapur-dapur tradisional hingga ke etalase toko-toko modern, adalah kisah sukses bagaimana sebuah produk lokal bisa diterima oleh berbagai kalangan.
Lagu ini juga menjadi bukti betapa kuatnya budaya kuliner dalam membentuk identitas suatu daerah. Peuyeum, dengan segala kesederhanaannya, mampu menjadi simbol kebanggaan warga Bandung. Ia bukan sekadar makanan, tetapi juga kenangan masa kecil, teman perjalanan, dan oleh-oleh yang tak pernah lekang oleh waktu.
Also Read
Lebih dari sekadar lirik, "Peuyeum Bandung" juga mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai warisan budaya. Lagu ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap hidangan tradisional, ada cerita panjang, kerja keras, dan cinta yang tercurah. Ia mengajak kita untuk tidak melupakan akar budaya, sekaligus merayakan kekayaan kuliner Indonesia.
Bahkan, di era modern ini, ketika inovasi kuliner terus bermunculan, peuyeum Bandung tetap bertahan. Ia tidak kehilangan penggemar, bahkan semakin banyak orang yang ingin mengenal dan mencicipinya. Ini membuktikan bahwa kelezatan dan keunikan sebuah hidangan tradisional tidak akan pernah tergantikan oleh tren makanan kekinian.
Jadi, lain kali ketika Anda menikmati manisnya peuyeum Bandung, ingatlah bukan hanya rasa yang memikat, tetapi juga kisah di balik camilan sederhana ini. Ia adalah cerminan budaya, simbol kebanggaan, dan pengingat akan kekayaan kuliner nusantara. "Peuyeum Bandung" lebih dari sekadar lagu, ia adalah pengakuan akan kebesaran sebuah warisan kuliner.