Pluto dalam Bahasa Gaul TikTok: Bukan Planet, Tapi Dunia Hiburan

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Fenomena bahasa gaul di TikTok memang tak pernah ada habisnya. Istilah-istilah baru bermunculan, seringkali mengambil makna yang jauh dari arti aslinya. Salah satu contohnya adalah "Pluto". Jika biasanya kita mengenal Pluto sebagai planet kerdil di tata surya, di dunia TikTok, Pluto menjelma menjadi sesuatu yang berbeda, bahkan sangat kontras.

Istilah "Pluto" viral karena penggalan lirik lagu yang beredar luas di platform video pendek itu. Lirik yang berbunyi "satu tambah satu sama dengan tiga, gak mau pulang maunya di Pluto…" secara implisit mengubah makna Pluto menjadi sebuah tempat yang menyenangkan, tempat orang ingin berlama-lama, dan enggan untuk pulang. Jauh dari kesan dingin dan jauh yang melekat pada planet yang satu ini.

Namun, mengapa harus "Pluto"? Mengapa bukan nama tempat lain? Di sinilah letak menariknya. Pemilihan "Pluto" mungkin terkesan acak, namun bisa jadi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama, nama "Pluto" terdengar unik dan menarik, mudah diingat, dan memiliki daya tarik tersendiri. Kedua, planet Pluto seringkali diasosiasikan dengan sesuatu yang misterius dan jauh, sehingga ketika dikaitkan dengan tempat hiburan, muncullah kesan eksklusif dan "di luar dunia nyata."

Penggunaan "Pluto" sebagai representasi tempat hiburan ini menggambarkan bagaimana bahasa gaul bisa sangat fleksibel dan kreatif. Kata-kata yang sudah memiliki makna baku bisa dengan mudah diubah maknanya sesuai dengan konteks dan tren yang sedang berkembang. Ini juga menunjukkan bahwa bahasa gaul bukan sekadar sekumpulan kata-kata acak, melainkan juga cerminan dari budaya populer dan interaksi sosial di dunia maya.

Lebih dari sekadar tempat hiburan, "Pluto" di sini bisa dimaknai sebagai representasi dari dunia fantasi, tempat di mana seseorang bisa melepaskan penat, bersenang-senang, dan melupakan sejenak rutinitas sehari-hari. Tempat ini bisa berupa kafe yang sedang hits, konser musik yang seru, atau bahkan hanya suasana hati yang riang saat berkumpul bersama teman.

Fenomena "Pluto" ini juga memperlihatkan bahwa bahasa gaul bisa menjadi identitas bagi sebuah komunitas. Penggunaan istilah ini mengisyaratkan bahwa seseorang adalah bagian dari tren yang sedang berkembang, bagian dari dunia TikTok, dan memahami kode-kode yang ada di dalamnya. Hal ini juga menunjukkan bagaimana media sosial bisa mempengaruhi dan membentuk bahasa, menciptakan istilah-istilah baru yang memiliki makna khusus bagi para penggunanya.

Dengan demikian, "Pluto" dalam bahasa gaul TikTok bukan lagi sekadar nama planet, melainkan sebuah simbol dari tempat hiburan yang mengasyikkan, sebuah dunia fantasi, dan bahkan sebuah identitas. Fenomena ini patut diperhatikan sebagai salah satu contoh bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar