Umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, sebuah momen spiritual yang penuh berkah. Di tengah kesibukan menahan lapar dan dahaga, muncul pertanyaan seputar amalan sehari-hari, salah satunya tentang memotong kuku. Apakah memotong kuku saat berpuasa dapat membatalkan ibadah? Jawabannya, tidak.
Memotong kuku bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang menekankan kebersihan diri. Rasulullah SAW, sebagai teladan utama, menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan, termasuk memotong kuku secara berkala. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa memotong kuku adalah salah satu dari lima fitrah manusia, selain mencukur rambut kemaluan, berkhitan, mencukur kumis, dan mencabut bulu ketiak.
Hadits ini menegaskan bahwa memotong kuku bukan hanya tindakan kebersihan, tetapi juga bagian dari sunnah yang dianjurkan. Batasan waktu 40 hari yang disebutkan dalam hadits lain menunjukkan bahwa membiarkan kuku terlalu panjang tidak disukai. Bayangkan jika kuku dibiarkan panjang, kotoran dan bakteri akan mudah bersarang di bawahnya, meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Apalagi tangan merupakan anggota tubuh yang paling sering digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan makanan.
Also Read
Lebih jauh lagi, Islam sangat menekankan kebersihan sebagai bagian tak terpisahkan dari iman. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT menyukai kebersihan dan keindahan. Ini semakin memperkuat anjuran untuk menjaga kebersihan diri, termasuk memotong kuku.
Lalu, bagaimana dengan puasa? Memotong kuku sama sekali tidak membatalkan puasa. Tidak ada dalil yang melarang atau mengaitkan memotong kuku dengan batalnya ibadah puasa. Justru, menjaga kebersihan diri, termasuk memotong kuku, adalah bagian dari ibadah itu sendiri. Dengan menjaga kebersihan, kita menunjukkan ketaatan pada ajaran agama dan menjaga kesehatan diri sendiri.
Oleh karena itu, bagi umat Muslim yang sedang berpuasa, jangan ragu untuk memotong kuku jika sudah waktunya. Hal ini bukan hanya tindakan kebersihan semata, tetapi juga bagian dari menjalankan sunnah Rasulullah SAW dan menjaga kesehatan. Mari kita maknai puasa Ramadan sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan menjaga tidak hanya ibadah ritual, tetapi juga kebersihan diri secara keseluruhan. Dengan demikian, puasa kita akan semakin sempurna dan berkah.