Di era digital, informasi tentang dinamika politik Indonesia kini mudah diakses. Salah satu topik menarik untuk dikupas adalah sejarah dan profil partai politik, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Artikel ini akan membahas mendalam tentang PPP, dari awal mula terbentuk hingga posisinya di kancah politik Indonesia saat ini.
Visi dan Misi PPP: Membangun Masyarakat Berlandaskan Nilai Islam dan Keadilan
PPP hadir dengan cita-cita mulia, yakni mewujudkan masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, serta demokratis. Tujuan ini dicapai dengan menegakkan supremasi hukum, menghormati HAM, serta menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman.
Lebih lanjut, PPP bertekad untuk memperkuat iman dan takwa masyarakat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan mengembangkan persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah). Partai ini juga berupaya mencegah berkembangnya paham-paham yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti atheisme, komunisme, sekularisme, dan pendangkalan agama.
Also Read
Tak hanya itu, PPP juga berjuang untuk membela hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai agama, khususnya ajaran Islam. Mereka menentang segala bentuk neo-feodalisme, dehumanisasi, diskriminasi, dan kekerasan. PPP juga berkomitmen untuk menjaga persatuan bangsa dengan mengembangkan persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathaniyah), serta mencegah disintegrasi dan konflik sosial.
Dalam ranah politik, PPP berjuang untuk mewujudkan demokrasi dan kedaulatan rakyat sejati melalui musyawarah untuk mufakat. Mereka menentang segala bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, dan kesewenang-wenangan yang menindas rakyat. Terakhir, PPP juga berupaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, serta mencegah berbagai kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
Perjalanan Panjang PPP di Kancah Pemilu
PPP pertama kali mengikuti Pemilu pada tahun 1977, berhasil meraih 99 kursi di DPR dengan perolehan suara 18.743.491 atau sekitar 29,29%. Pada Pemilu 1982, PPP memperoleh 94 kursi di DPR dengan perolehan suara 10.871.880 atau sekitar 27,78%.
Perolehan suara PPP mengalami fluktuasi selama beberapa dekade. Pada Pemilu 1997, PPP mencatatkan perolehan suara tertinggi, yaitu 25.340.028 dengan 89 kursi di DPR. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, PPP mengalami penurunan. Pada Pemilu 2019, PPP hanya meraih 6.323.147 suara dan mendapatkan 19 kursi di DPR.
Lahir dari Fusi Partai Islam
PPP lahir pada tanggal 5 Januari 1973 sebagai hasil fusi dari empat partai politik berbasis Islam: Partai Nahdhatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti. Proses fusi ini menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia, menunjukkan upaya persatuan umat Islam dalam wadah politik.
Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pembentukan PPP adalah KH Idham Chalid (Ketua Umum PB NU), H.Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), Haji Anwar Tjokroaminoto (Ketua Umum PSII), Haji Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Haji Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR). H.Mohammad Syafaat Mintaredja, SH menjadi ketua umum pertama PPP pada periode 1973-1978. Setelahnya, kepemimpinan partai dilanjutkan oleh tokoh-tokoh seperti H. Jailani Naro, SH, H. Ismail Hasan Metareum, SH, H. Hamzah Haz, dan Muhamad Mardiono yang menjabat hingga saat ini.
Perubahan Asas: Dari Islam Menuju Pancasila
Awalnya, PPP berasaskan Islam. Namun, pada tahun 1984, partai ini mengubah asasnya menjadi Pancasila sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perubahan ini sekaligus menandai penggunaan lambang bintang dalam segilima pada logo PPP, yang disahkan melalui Muktamar I PPP tahun 1984. Perubahan ini mencerminkan adaptasi PPP terhadap dinamika politik dan sosial Indonesia yang majemuk.
Menatap Masa Depan PPP
Sebagai salah satu partai politik tertua di Indonesia, PPP telah mengalami berbagai dinamika dan perubahan. Tantangan yang dihadapi oleh PPP saat ini adalah bagaimana tetap relevan di tengah perubahan zaman dan persaingan politik yang semakin ketat. Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur dan terus beradaptasi, PPP diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. PPP terus berupaya merebut hati masyarakat, terutama dengan fokus pada isu-isu keadilan sosial dan kesejahteraan, yang selalu relevan dengan kebutuhan rakyat Indonesia.
Artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang PPP, termasuk visi, misi, sejarah, perubahan asas, serta posisinya dalam politik Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang dinamika politik di Indonesia.