Lagu "Putri Cening Ayu" mungkin terdengar familiar di telinga sebagian orang, terutama mereka yang tumbuh besar di Bali atau memiliki ketertarikan pada budaya Nusantara. Lagu ini bukan sekadar melodi pengantar tidur yang menenangkan, tetapi juga jendela menuju tradisi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat Bali.
Gending rare, kategori lagu tempat "Putri Cening Ayu" bernaung, memang khas dengan lirik sederhana dan nada yang riang. Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan pesan mendalam. Lirik lagu ini menggambarkan percakapan antara seorang ibu dan anaknya. Sang ibu, dengan kasih sayang, meminta anaknya untuk tetap di rumah karena ia harus pergi ke pasar. Sebuah pemandangan yang sangat lazim dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan di Bali, di mana pasar tradisional masih menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial.
Namun, lebih dari sekadar larangan untuk keluar rumah, lagu ini juga mengandung nilai perlindungan dan perhatian. Sang ibu ingin memastikan anaknya aman dan nyaman di rumah saat ditinggal pergi. Ini mencerminkan betapa kuatnya ikatan keluarga dan bagaimana orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Also Read
Mari kita bedah liriknya:
Putri cening ayu, ngiring mangkin mebakti Mepunpunan di bale, sambil nundun raga Ayu dewek gelah, mangda becik ragane Nangke di natah, nenten dados mampir-mampir
Lirik ini tidak hanya berisi pesan untuk tetap di rumah, tetapi juga mengandung nilai-nilai kesopanan dan ketenangan. "Ngiring mangkin mebakti" bisa diartikan sebagai ajakan untuk berbakti atau menjaga diri, sementara "sambil nundun raga" menyiratkan untuk menjaga ketenangan batin. Kalimat "ayu dewek gelah, mangda becik ragane" juga bisa diartikan sebagai "jadilah anak yang baik, agar dirimu baik".
Lagu "Putri Cening Ayu" juga menarik karena sering dinyanyikan untuk menidurkan anak. Nada yang lembut dan lirik yang repetitif memang sangat pas untuk menenangkan anak dan membantu mereka terlelap. Di sini, kita melihat bagaimana lagu ini berperan sebagai media transmisi nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter dan pengenalan tradisi.
Dengan demikian, "Putri Cening Ayu" lebih dari sekadar lagu daerah. Ia adalah representasi dari kehidupan, nilai-nilai, dan kasih sayang dalam budaya Bali. Ia adalah pengingat akan pentingnya keluarga, perlindungan, dan ketenangan. Jika kita mendengarkannya dengan seksama, kita akan menemukan makna yang lebih dalam di balik liriknya yang sederhana. Lagu ini adalah warisan berharga yang patut kita lestarikan dan teruskan kepada generasi mendatang. Dengan menyanyikannya, kita tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik.