Setiap tahun, umat Islam di beberapa daerah menyambut Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang jatuh pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Tahun ini, tradisi tersebut diperingati pada 21 September 2022. Di balik perayaan ini, terdapat praktik spiritual yang cukup dikenal, yaitu sholat tolak bala. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai makna dan tata cara sholat tolak bala Rebo Wekasan, memberikan perspektif baru untuk memaknai tradisi ini.
Memahami Esensi Rebo Wekasan
Rebo Wekasan, secara harfiah berarti "Rabu terakhir." Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga mengandung harapan dan doa untuk terhindar dari bala atau musibah. Bulan Safar, yang merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriyah, seringkali dikaitkan dengan cobaan atau ujian. Oleh karena itu, Rebo Wekasan menjadi momen refleksi dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Sholat Tolak Bala: Ritual dan Maknanya
Salah satu amalan yang kerap dilakukan saat Rebo Wekasan adalah sholat tolak bala. Sholat ini bukan bagian dari sholat wajib, melainkan sholat sunnah yang dikerjakan dengan tujuan memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan. Tata cara sholat tolak bala ini cukup khas, yang membedakannya dengan sholat sunnah lainnya.
Also Read
Tata Cara Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan
Sholat tolak bala dilakukan sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Berikut adalah tata cara pelaksanaannya:
- Niat: "Ushalli sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillahi ta’ala" (Saya niat sholat sunah tolak bala dua rakaat karena Allah Ta’ala).
- Rakaat Pertama:
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali.
- Rakaat Kedua:
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 5 kali.
- Rakaat Ketiga
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat Al-Falaq 1 kali
- Rakaat Keempat
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat An-Nas 1 kali
Setelah salam pada rakaat kedua, sholat dilanjutkan hingga rakaat keempat dengan tata cara yang sama. Setelah menyelesaikan sholat tolak bala, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa.
Doa Setelah Sholat Tolak Bala
Doa ini merupakan permohonan perlindungan kepada Allah SWT, dengan penuh pengharapan agar dijauhkan dari segala bentuk musibah dan keburukan. Berikut doa yang lazim dibaca:
"Ya Allah, dengan kebenaran fatihah dan dengan rahasia yang terkandung dalam fatihah, ya Allah Tuhan yang melapangkan kedudukan dan yang menghilangkan kesedihan. Ya Allah Tuhan yang maha kasih sayang kepada hambanya, Ya Allah, Tuhan Yang menghindarkan bala. Ya Allah Tuhan pengasih yang menolakkan bala, Ya Allah Tuhan yang maha penyayang yang menjauhkan bala, tolakan lah dari kami malapetaka, bala, bencana, kekejian dan kemungkaran."
Perspektif Baru dalam Memaknai Rebo Wekasan
Tradisi Rebo Wekasan dan sholat tolak bala tidak hanya tentang ritual semata. Lebih dari itu, momen ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, merenungkan diri, dan memohon perlindungan dari segala keburukan. Di tengah dinamika kehidupan yang penuh tantangan, Rebo Wekasan menjadi oase spiritual untuk menguatkan iman dan memperbaharui niat dalam menjalani hidup.
Kesimpulan
Rebo Wekasan adalah momentum penting untuk refleksi diri dan permohonan perlindungan kepada Sang Pencipta. Melalui sholat tolak bala, kita diajarkan untuk senantiasa berikhtiar dan berserah diri kepada Allah SWT. Dengan pemahaman yang mendalam, Rebo Wekasan tidak hanya menjadi tradisi yang rutin dilakukan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual kita sebagai umat Muslim.