Rizdjar Nurviat Subagja, nama yang mungkin masih asing di telinga sebagian besar pencinta sepak bola Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat. Bek kanan muda ini menjelma menjadi salah satu pilar harapan Timnas Indonesia U-17 yang berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Tapi, siapa sebenarnya Rizdjar dan bagaimana perjalanannya hingga bisa mencapai titik ini? Mari kita ulik lebih dalam.
Lahir di Cirebon pada 2 Januari 2006, Rizdjar tidak lahir dari keluarga yang jauh dari sepak bola. Ayahnya, Subagja Suihan, adalah sosok penting dalam perjalanan kariernya. Bukan hanya sekadar ayah, Subagja adalah pemilik SSB Bina Sentra Football Academy, wadah pertama Rizdjar mengasah bakatnya. Fakta menarik lainnya, Subagja juga dikenal sebagai ayah angkat dari Egy Maulana Vikri, pemain muda yang lebih dulu bersinar. Tak heran jika Rizdjar sering disebut sebagai "adik" Egy di dunia sepak bola.
Hubungan Rizdjar dengan sepak bola, tampaknya memang sudah menjadi takdir. Minatnya pada olahraga ini tumbuh sejak usia dini, dan sang ayah dengan sigap memberikan fasilitas untuk mengembangkannya. Dari SSB milik ayahnya, Rizdjar mulai menunjukkan bakatnya sebagai bek kanan yang lincah dan gigih.
Also Read
Sebagai seorang muslim, Rizdjar juga menjadi representasi keberagaman Indonesia. Sepak bola, baginya, bukan hanya tentang olahraga, tapi juga tentang persatuan. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, pemain dari berbagai latar belakang dan agama dapat bersatu dalam tim demi meraih cita-cita.
Sebelum melambung bersama Timnas U-17, Rizdjar telah menorehkan sejumlah prestasi. Ia tercatat pernah memperkuat Borneo FC U-12 dan berhasil mencapai babak 8 besar turnamen Song Ching Ling Cup di China. Pengalamannya bermain di Malaysia, serta menjadi juara Piala AFF U-16 2022, semakin mengasah kemampuannya.
Puncak dari perjalanan Rizdjar adalah ketika ia terpilih mengikuti program Garuda Select pada tahun 2022. Di program pelatihan yang berbasis di Inggris ini, Rizdjar bertemu dengan para pemain muda berbakat dari seluruh Indonesia. Di bawah bimbingan pelatih berpengalaman seperti Dennis Wise dan Des Walker, Rizdjar dilatih secara intensif, baik secara teknik, fisik, maupun mental. Program ini sangat berdampak pada perkembangan Rizdjar, terutama dalam menghadapi pemain Eropa yang memiliki postur lebih besar dan kemampuan taktis yang mumpuni.
Keberaniannya menghadapi tantangan, kemampuan adaptasi, serta konsistensi dalam berlatih membuat Rizdjar menjelma menjadi salah satu pemain muda yang diperhitungkan. Dipanggilnya Rizdjar ke skuad Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023 adalah bukti pengakuan atas kerja keras dan talenta yang dimilikinya.
Rizdjar bukan hanya sekadar pemain bola. Ia adalah simbol harapan bagi sepak bola Indonesia. Perjalanannya dari SSB di Cirebon hingga lapangan sepak bola internasional, adalah inspirasi bagi pemain muda lainnya. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kesempatan yang tepat, impian bisa diraih. Kiprah Rizdjar di Piala Dunia U-17 2023 patut kita nantikan dan dukung bersama.