Rumput Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan utama dalam persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Bukan karena jenis rumputnya yang salah, melainkan kondisi rumput yang dianggap tidak memenuhi standar. Mari kita bedah lebih dalam mengapa rumput JIS harus diganti dan apa yang sebenarnya terjadi.
Bukan Soal Jenis, Tapi Kualitas yang Menurun
Banyak yang mengira bahwa jenis rumput hibrida yang digunakan JIS, yaitu campuran zoysia japonica dan sintetis, tidak sesuai dengan standar FIFA. Padahal, masalah utamanya bukan pada jenis rumputnya, melainkan pada kondisi rumput yang kurang ideal.
Kunjungan PSSI dan pemerintah ke JIS mengungkapkan bahwa rumput lapangan dipenuhi gulma atau tanaman pengganggu. Gulma ini jelas mengganggu pertumbuhan rumput utama, mengurangi kualitasnya, dan tentu saja, berdampak buruk pada performa pemain di lapangan.
Also Read
Erick Thohir, Ketua PSSI, bahkan mengungkapkan bahwa rumput di dalam dan luar lapangan JIS sebenarnya memiliki jenis yang sama. Namun, rumput di luar lapangan terlihat lebih baik karena mendapat paparan sinar matahari yang cukup dan rutin disiram. Sementara rumput di dalam stadion kurang maksimal kondisinya karena masalah gulma.
Media Tanam Dangkal dan Akar Tak Tembus
Selain masalah gulma, akar rumput JIS juga bermasalah karena ditanam di atas karpet sintetis dengan media tanam yang cukup dangkal. Akibatnya, akar rumput tidak bisa tumbuh menembus ke bawah dan kurang kuat. Hal ini membuat rumput mudah rusak dan kurang stabil untuk pertandingan sepak bola berintensitas tinggi, apalagi sekelas Piala Dunia.
Perombakan Total Demi Standar FIFA
Kondisi rumput yang demikian jelas tidak memenuhi standar FIFA, terutama untuk turnamen sekelas Piala Dunia U-17. Perombakan total menjadi satu-satunya solusi yang diambil pemerintah. Hal ini menjadi pelajaran berharga untuk persiapan dan pemeliharaan stadion di Indonesia, agar tidak hanya megah secara fisik tapi juga berkualitas secara fungsi.
Lebih dari Sekadar Ganti Rumput
Penggantian rumput JIS bukan hanya sekadar mengganti jenis rumput, tetapi juga memperbaiki sistem drainase dan media tanam. Ini menjadi momentum untuk memastikan JIS benar-benar siap menjadi tuan rumah pertandingan level internasional.
Proses ini juga menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa sebuah stadion bukan hanya tentang kemegahan arsitektur. Kualitas rumput dan kondisi lapangan adalah elemen penting dalam dunia sepak bola. Dengan perombakan total ini, diharapkan JIS dapat menyajikan pertandingan yang berkualitas dan berkesan bagi para pemain dan penonton.
Kesimpulan
Jadi, jangan salah paham. Rumput JIS diganti bukan karena jenisnya yang salah, tapi karena kondisinya yang tidak prima. Adanya gulma, media tanam yang dangkal, dan akar yang tidak tumbuh maksimal menjadi penyebab utama rumput harus diganti total. Perombakan ini adalah langkah penting agar JIS siap menyambut Piala Dunia U-17 dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua pihak.