Kabar duka menyelimuti Indonesia. Sri Adiningsih, ekonom senior dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 17 Juni 2023 di Yogyakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan kolega, tetapi juga bagi bangsa yang telah ia sumbangkan pemikiran dan tenaganya.
Sri Adiningsih bukan sekadar nama. Ia adalah representasi intelektualitas dan dedikasi. Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Yogyakarta tahun 1985, ia melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar doktor dari University of Illinois, Urbana Champaign. Keahliannya di bidang ekonomi, khususnya Financial Economics, International Economics, dan Monetary Economics, menjadikannya salah satu pakar ekonomi terkemuka di Indonesia. Keterlibatannya dalam berbagai organisasi seperti Indonesian Economists Association (ISEI) dan Asian Shadow Financial Regulatory Committee (ASFRC) semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sosok yang berpengaruh.
Lebih dari sekadar seorang akademisi dan ekonom, Sri Adiningsih juga dikenal sebagai sahabat dekat Presiden Joko Widodo. Mereka adalah teman satu angkatan saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Solo. Dalam sebuah wawancara, Sri pernah menggambarkan Presiden Jokowi sebagai sosok yang sederhana, tekun, dan santun. Perjalanan hidup yang sempat membawa mereka ke jalur yang berbeda, Sri dengan karir akademisnya dan Jokowi dengan bisnis kayunya, tidak memutuskan ikatan persahabatan mereka. Pertemuan kembali mereka terjadi saat Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo, dimana komunikasi mereka semakin intensif. Sri pun turut memberikan kontribusi pemikiran dan masukan bagi Jokowi, khususnya di bidang ekonomi saat ia maju sebagai calon presiden pada tahun 2014.
Also Read
Kepergian Sri Adiningsih di usia 62 tahun, meninggalkan jejak pengabdian yang mendalam. Ia menghembuskan napas terakhir di RSUP Sardjito Yogyakarta, dan dimakamkan pada Minggu, 18 Juni 2023, di pemakaman Gunung Sempu Hills Memorial Park, Yogyakarta setelah sebelumnya didoakan bersama di rumah duka di PUKJ, Bantul. Lebih dari sekadar rangkaian perjalanan hidup, kepergiannya adalah pengingat tentang bagaimana sebuah persahabatan yang tulus dapat memberikan dampak yang besar bagi bangsa. Dedikasinya sebagai seorang akademisi, pemikir, dan sahabat akan selalu dikenang. Sri Adiningsih telah berpulang, namun jejak pemikiran dan pengabdiannya akan terus menginspirasi generasi penerus.