"Stairway to Heaven," lagu epik Led Zeppelin yang dirilis pada 1971, bukan sekadar nomor rock biasa. Ia menjelma jadi mahakarya yang menghipnotis, sekaligus memicu gelombang kontroversi dan mitos yang terus diperbincangkan hingga kini. Salah satu yang paling sering terdengar: benarkah lagu ini pernah dilarang? Nyatanya, jawabannya jauh lebih rumit dari sekadar "iya" atau "tidak." Mari kita telusuri lebih dalam, mengungkap fakta dan intrik di balik lagu legendaris ini.
Kisah Radio dan Kecurigaan Terorisme: Bukan Pelarangan, Melainkan Kepanikan
Memang benar, ada insiden yang melibatkan lagu ini dan penegak hukum. Bukan karena liriknya yang "terlarang," melainkan karena ulah sebuah radio di Albuquerque pada tahun 1991. Bayangkan, radio KLSK-FM memutar "Stairway to Heaven" tanpa henti selama 24 jam! Tentu saja ini menimbulkan keanehan. Seorang pendengar yang curiga langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
Pihak kepolisian, yang saat itu mungkin tengah dihantui paranoia dan kekhawatiran terorisme (mengingat Saddam Hussein juga dikabarkan menyukai lagu ini), merespons dengan serius. Mereka datang dengan senjata api, mengira ada penyanderaan atau aktivitas teroris di stasiun radio tersebut. Ini bukan pelarangan, tapi respons berlebihan dari pihak berwenang terhadap situasi aneh.
Also Read
Pesan Tersembunyi Satanic dan Tuduhan Pencurian Nada: Kontroversi yang Memantik Imajinasi
Kontroversi lain yang melekat pada "Stairway to Heaven" adalah teori tentang pesan tersembunyi dalam liriknya. Seorang penggemar iseng mencoba memutar lagu ini secara terbalik, dan alangkah terkejutnya ia ketika menemukan rangkaian kata yang mengerikan. Bagian yang awalnya terdengar "if there’s a bustle in your hedgerow, don’t be alarmed now, it’s just a spring clean for the May Queen," berubah menjadi "oh here’s to my sweet Satan, the one whose little paths would make me sad, whose power is Satan, he’ll give you give you 666, there was a little toolshed where he made us suffer sad Satan."
Tentu saja, hal ini menimbulkan spekulasi tentang pesan satanic yang diselipkan dalam lagu tersebut. Namun, ini justru menjadi bukti jenius Led Zeppelin. Di era 70-an, memutar lagu secara terbalik bukanlah hal yang mudah. Mereka berhasil membuat dua lapisan lirik yang berbeda, satu yang bermakna dan satu lagi yang "tersembunyi."
Selain itu, pada tahun 2016, Led Zeppelin juga sempat menghadapi tuntutan hukum atas dugaan pencurian nada dari lagu "Taurus" milik band rock Inggris. Namun, pengadilan memutuskan bahwa kesamaan di antara kedua lagu hanyalah kebetulan semata. Led Zeppelin pun terbebas dari tuduhan plagiarisme.
Proses Kreatif dan Mitos Inspirasi: Perjalanan Panjang Menciptakan Mahakarya
Lagu ini juga punya cerita menarik di balik proses penciptaannya. Led Zeppelin berpindah-pindah studio, mulai dari studio pribadi Jimmy Page, sebuah cottage di Welsh, Island Studios di London, hingga akhirnya tuntas di Headley Grange, sebuah bangunan tanpa listrik yang memberikan atmosfer unik.
Liriknya sendiri ditulis oleh Robert Plant. Ia sempat mengalami blokade kreatif, namun kemudian merasa "terinspirasi" dan menulis kalimat pertama lagu itu, "there’s a lady who’s sure, all that glitter is gold, and she’s buying a stairway to heaven." Beberapa orang menduga bahwa Robert Plant sedang "dipengaruhi" saat menulis lirik tersebut, menambah misteri di balik lagu ini.
Tabu di Toko Musik: Efek "Wayne’s World"
Terakhir, ada pantangan unik terkait intro "Stairway to Heaven" di toko musik Amerika. Ini semua berawal dari adegan dalam film "Wayne’s World" (1992). Salah satu karakter memainkan intro lagu tersebut dengan buruk, sehingga membuat pemilik toko kesal. Akibatnya, intro lagu tersebut menjadi tabu dan muncul tulisan "No Stairway to Heaven!" di banyak toko musik. Ini membuktikan bagaimana sebuah film bisa memengaruhi persepsi publik terhadap sebuah karya seni.
Kesimpulan: Bukan Dilarang, Melainkan Kontroversi yang Memperkuat Legenda
Jadi, "Stairway to Heaven" tidak pernah dilarang. Kisahnya lebih kompleks dari itu. Insiden di radio hanyalah kesalahpahaman, dan kontroversi seputar lirik terbalik dan tuduhan plagiarisme justru memperkuat legenda lagu ini. Proses kreatif yang panjang dan misteri yang mengelilingi penciptaannya, menjadikan "Stairway to Heaven" bukan sekadar lagu, melainkan fenomena budaya yang terus hidup dan diperbincangkan hingga kini. Ia adalah bukti bahwa terkadang, kontroversi justru bisa membuat sebuah karya semakin abadi.