[Jakarta, 9 Agustus 2023] – Pecinta horor Indonesia kembali disuguhkan dengan teror mencekam lewat film Suzzanna Malam Jumat Kliwon, yang telah tayang di bioskop sejak 3 Agustus lalu. Film ini bukan sekadar remake, melainkan sebuah kisah baru yang mengeksplorasi lebih dalam mitos sundel bolong, sosok hantu ikonik yang dulu melekat erat dengan mendiang Suzzanna, sang ratu horor.
Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduseri oleh Sunil Soraya, film ini menjanjikan pengalaman horor yang intens dengan durasi 2 jam 12 menit. Cerita yang ditulis oleh Tumpal Tampubolon, Ferry Lesmana, dan Sunil Soraya ini menghadirkan premis yang cukup familier namun dikemas dengan sentuhan segar.
Prahara Cinta, Hutang, dan Ilmu Hitam
Suzzanna Malam Jumat Kliwon mengisahkan tentang Suzzanna (diperankan oleh aktris Luna Maya) dan Surya, pasangan kekasih yang terhalang restu pernikahan akibat masalah finansial keluarga Suzzanna. Raden Aryo, seorang tuan tanah kaya raya, menawarkan bantuan melunasi hutang keluarga Suzzanna dengan syarat menjadikannya istri.
Also Read
Terpaksa menerima pinangan Raden Aryo, Suzzanna meninggalkan Surya dengan hati terluka. Pernikahan ini membawa Suzzanna dalam petaka baru, terutama setelah ia mengandung anak dari Raden Aryo. Minati, istri pertama Raden Aryo yang merasa cemburu, menggunakan ilmu hitam untuk mencelakai Suzzanna. Teror santet yang keji akhirnya merenggut nyawa Suzzanna saat melahirkan di malam Jumat Kliwon.
Dendam Sundel Bolong dan Upaya Penyelamatan
Kematian tragis Suzzanna melahirkan sundel bolong, sosok hantu berambut panjang, berbaju putih, dengan lubang menganga di punggung. Ia kembali dari alam baka untuk menuntut balas pada mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya. Di tengah dendam membara Suzzanna, Surya tak menyerah. Ia bertekad menyelamatkan anak Suzzanna yang dirawat oleh Raden Aryo dan Minati, membawanya jauh dari lingkaran kekejian.
Lebih dari Sekadar Teror, Refleksi Sosial
Suzzanna Malam Jumat Kliwon bukan hanya sekadar tontonan horor yang menakut-nakuti. Film ini juga menghadirkan refleksi sosial tentang ketimpangan ekonomi, ambisi, dan konsekuensi dari perselingkuhan yang dibungkus dalam nuansa mistis. Penggambaran teror yang dialami Suzzanna tak hanya melibatkan hantu, tetapi juga kekejaman manusia yang dipicu oleh rasa iri dan dendam.
Film ini seolah ingin mengingatkan kita bahwa kejahatan tidak hanya datang dari makhluk halus, tetapi juga dari manusia itu sendiri. Kehadiran sundel bolong sebagai representasi kemarahan dan ketidakadilan, menggarisbawahi bahwa konsekuensi dari perbuatan buruk akan kembali menghantui.
Bagi para pencinta film horor Indonesia, Suzzanna Malam Jumat Kliwon jelas merupakan tontonan yang wajib disaksikan. Film ini menawarkan cerita yang lebih dalam dari sekadar kisah hantu, sekaligus menghadirkan kembali sosok sundel bolong dengan pendekatan yang lebih modern dan relevan. Sudahkah Anda menonton dan merasakan teror yang dihadirkannya?