Sosok Tariza Tiara Arthamurti tiba-tiba mencuat ke permukaan setelah mengajukan permintaan pertemuan dengan aktor Fedi Nuril. Langkah ini merupakan buntut dari cuitan Fedi Nuril yang dinilai menyinggung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Permintaan ini tak hanya menjadikan Tariza perbincangan hangat, tetapi juga membuka tabir siapa sebenarnya caleg muda ini.
Tariza Tiara Arthamurti, lahir di Jember, Jawa Timur pada 30 Januari 2001, merupakan representasi anak muda yang terjun ke dunia politik. Di usia yang relatif muda, ia mengambil langkah berani dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jember dari Partai Demokrat. Sebagai caleg termuda dari partai tersebut, Tariza menunjukkan bahwa usia bukan menjadi penghalang untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Dalam Pemilu 2024, Tariza bertarung di daerah pemilihan Jember 4, yang meliputi kecamatan Tempurejo, Mumbulsari, Mayang, dan Silo. Ia tidak hanya sekadar menjadi "pemanis" dalam kontestasi politik. Tariza aktif menyapa warga, berdialog, dan mendengarkan aspirasi mereka. Interaksi yang ia tunjukkan di media sosial, seperti unggahan pada 11 Februari 2024, membuktikan bahwa dirinya hadir di tengah masyarakat, bukan hanya menjelang pemilu.
Also Read
Namun, kiprah Tariza tidak hanya terbatas pada dunia politik. Di balik kesibukannya sebagai caleg, ia adalah seorang entrepreneur di bidang pertanian. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ia rintis, Guna Bumi Nusantara, menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian terhadap sektor pertanian dan pemberdayaan ekonomi lokal. Lebih dari itu, Tariza juga memiliki rekam jejak akademik yang patut diapresiasi. Karya ilmiahnya tentang pengaruh komposisi media tanam dan bakteri Pseudomonas fluorescens terhadap pertumbuhan bibit bud set tebu, yang tercatat di Politeknik Jember, menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang tidak hanya berani, tetapi juga berwawasan luas.
Langkah Tariza menantang Fedi Nuril dapat dibaca sebagai bentuk pembelaan terhadap figur politik yang dianggapnya penting, yaitu AHY. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa generasi muda memiliki keberanian untuk menyuarakan pendapat dan berani mengambil sikap. Lebih dari itu, tindakan ini juga bisa menjadi sinyal bahwa generasi muda tidak lagi hanya menjadi penonton dalam percaturan politik, tetapi juga siap menjadi pemain yang aktif.
Kehadiran Tariza dalam kancah politik bukan hanya tentang pemilu semata, tetapi lebih jauh lagi, tentang representasi generasi muda yang inovatif, peduli, dan berani. Ia adalah potret anak muda yang tidak hanya bicara, tetapi juga bekerja dan beraksi. Sosok Tariza adalah bukti bahwa anak muda punya peran penting dalam perubahan, dan bukan tidak mungkin, suatu saat akan menjadi pemimpin bangsa.