Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, adalah waktu di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya. Di tengah ibadah ini, seringkali muncul pertanyaan mengenai hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari, salah satunya adalah menelan air liur. Apakah menelan air liur saat puasa itu membatalkan? Mari kita bahas tuntas berdasarkan pandangan ulama.
Menelan Ludah: Hukumnya Sah Menurut Ulama
Para ulama sepakat bahwa menelan air liur saat berpuasa tidak membatalkan puasa. Pandangan ini didasarkan pada argumen bahwa air liur merupakan sesuatu yang alami dan sulit dihindari keberadaannya dalam mulut. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Majmu’, karya Imam an-Nawawi, bahwa kesulitan untuk menjaga air liur agar tidak tertelan menjadi salah satu pertimbangan hukum ini. Artinya, jika seseorang menelan air liurnya sendiri secara normal, puasanya tetap sah.
Syarat dan Batasan: Ludah Harus Murni
Perlu diperhatikan, syarat agar menelan ludah tidak membatalkan puasa adalah air liur tersebut harus murni. Artinya, tidak boleh tercampur dengan materi lain seperti makanan, darah, atau benda asing lainnya. Jika air liur tercampur dengan darah karena luka pada gusi, misalnya, lalu tertelan, maka puasa menjadi batal. Ini karena air liur yang tercampur darah dianggap tidak murni lagi.
Also Read
Ketidaksengajaan: Dimaafkan dalam Islam
Lalu bagaimana jika kita tidak sengaja menelan ludah yang sudah tercampur sesuatu? Misalkan, ada sisa makanan kecil yang tertinggal di gigi lalu bercampur dengan air liur dan tertelan tanpa sengaja. Dalam hal ini, ulama membolehkan. Ketidaksengajaan, sama halnya dengan lupa, tidak membatalkan puasa. Islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan dan rahmat, sehingga hal-hal yang terjadi di luar kendali kita akan dimaafkan.
Lebih Hati-hati di Bulan Ramadan
Meskipun menelan ludah secara umum tidak membatalkan puasa, kita tetap perlu berhati-hati, khususnya di bulan Ramadan. Perhatikan kebersihan mulut dan gigi agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal dan berpotensi bercampur dengan air liur. Jika terjadi pendarahan pada gusi, segera bersihkan dan hindari menelan air liur yang tercampur darah.
Dengan memahami hukum dan batasan mengenai menelan ludah saat puasa, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadikan ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT.