Teten Masduki, nama yang tak asing di kancah pergerakan sosial dan antikorupsi, kini memegang tampuk kepemimpinan sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Perjalanan hidupnya yang berliku, dari jalanan hingga kursi pemerintahan, menawarkan perspektif menarik tentang bagaimana seorang aktivis bisa menjelma menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.
Lahir di Garut, Jawa Barat, Teten dibesarkan dalam keluarga pengusaha. Ayahnya, seorang pengolah tapioka dan pedagang hasil bumi, serta ibunya yang mengelola administrasi bisnis keluarga, menanamkan nilai-nilai kerja keras dan ketelitian. Sebagai anak tengah dari delapan bersaudara, Teten terbiasa mengalah dan menjadi penengah, sebuah pembelajaran penting yang kelak membentuk karakternya sebagai seorang pemimpin.
Sebelum terjun ke dunia politik, Teten mengukir jejaknya sebagai aktivis buruh yang gigih. Peran aktifnya dalam memperjuangkan hak-hak pekerja membawanya ke pusaran gerakan sosial dan antikorupsi. Tulisannya di Harian Kompas juga menjadi sarana penyampaian gagasan dan kritiknya terhadap berbagai ketidakadilan.
Also Read
Kiprahnya dalam memerangi korupsi berbuah pengakuan internasional. Ramon Magsaysay Award pada tahun 2005 dan predikat Stars of Asia Opinion Shapers dari Businessweek pada tahun 2004 adalah bukti nyata dedikasinya. Teten bukan hanya sekadar pengkritik, ia juga seorang pemikir strategis yang mampu menyusun program-program perubahan.
Dukungan Teten kepada Joko Widodo pada Pilpres 2014 mengantarkannya pada posisi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) setelah kemenangan Jokowi. Namun, jalan Teten tidak berhenti di situ. Pada tahun 2019, kepercayaan kembali diberikan, kali ini sebagai Menteri Koperasi dan UMKM.
Jabatan baru ini menjadi ujian sesungguhnya bagi Teten. Pandemi COVID-19 menghantam sektor UMKM dengan keras. Di sinilah kepiawaian Teten diuji. Ia tak gentar menghadapi tantangan. Berbagai kebijakan digulirkan untuk membantu UMKM bangkit dari keterpurukan, mulai dari membuka akses pasar, meningkatkan daya saing, memberikan dukungan modal, hingga mempermudah perizinan.
Teten memahami betul bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Baginya, membangkitkan UMKM bukan hanya soal angka-angka pertumbuhan, tetapi juga tentang kesejahteraan rakyat kecil. Latar belakangnya sebagai aktivis membuatnya memiliki kepekaan sosial yang kuat terhadap nasib para pelaku UMKM.
Perjalanan Teten Masduki adalah contoh nyata bahwa seorang aktivis bisa menjelma menjadi pemimpin yang efektif. Ia bukan hanya meneruskan agenda-agenda pemerintahan, tetapi juga mengimplementasikan visi perubahan yang telah lama ia perjuangkan. Teten membuktikan bahwa idealisme dan pragmatisme bisa berjalan beriringan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Kini, sorot matanya yang dulu penuh semangat di jalanan, kini memancarkan harapan bagi jutaan pelaku UMKM di seluruh nusantara.